Aliansi.co, Jakarta– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melantik tiga pejabat utama Mabes Polri, di Gedung Rupatama Mabes Polri, pada Jumat (15/11/2024).
Pelantikan pejabat utama ini merupakan bagian dari langkah strategis Polri untuk memperkuat struktur organisasi demi memberikan pelayanan yang semakin optimal kepada masyarakat.
Pejabat utama yang baru ini juga diharapkan dapat memperkokoh perannya sebagai penjaga keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum di Indonesia.
“Pelantikan ini adalah bagian dari komitmen Polri untuk terus memperbaiki diri dan menghadirkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat.
“Setiap pejabat yang baru dilantik memiliki kompetensi dan rekam jejak yang sangat baik, sehingga kami optimis mereka dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” sambungnya.
Trunoyudo menambahkan bahwa pelantikan merupakan hal yang biasa dan sebagai penyegaran di tubuh Polri.
Pelantikan ini juga diharapkan membuat Polri semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
“Pelantikan ini menunjukkan bahwa Polri terus bergerak maju demi mendukung kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks,” bebernya.
Adapun nama ketiga pejabat utama Mabes Polri yang dilantik Kapolri, di antaranya Irjen Prof Dedi Prasetyo.
Dedi Prasetyo ditempatkan sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
Jabatan ini menempatkan Dedi Prasetyo sebagai tokoh kunci dalam memastikan pengawasan dan akuntabilitas internal Polri berjalan dengan baik.
Kemudian, Irjen Prof Chryshnanda Dwilaksana.
Chryshnanda dilantik sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri.
Jabatan ini menempatkan Chryshnanda untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Polri sehingga menghasilkan personel yang lebih profesional dan berintegritas.
Terakhir, Brigjen Cahyono Wibowo.
Cahyono dilantik sebagai Kepala Korps Tindak Pidana Korupsi (Kakortastipidkor) Polri.
Cahyono diharapkan fokus pada penguatan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi yang semakin profesional dan transparan.