Aliansi.co, Jakarta- PT Jasa Marga menyebut masih banyak kendaraan pemudik yang belum kembali ke Jabodetabek pasca libur Idul Fitri 1444 hijriah.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan sekitar 808 ribu kendaraan masih belum kembali ke Jabodetabek.
Pada H+1 sampai H+2 Lebaran, atau 24-25 April 2023, realisasi lalu lintas yang kembali ke Jabotabek dari arah tol Trans Jawa dan Bandung baru mencapai 175 ribu kendaraan.
Dengan jumlah realisasi yang baru mencapai 18 persen dari prediksi arus balik dari arah Timur (984 ribu kendaraan), maka masih terdapat 82 persen lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek atau sebanyak 808 ribu kendaraan.
“Jika diasumsikan lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek akan terdistribusi secara merata hingga 1 Mei 2023 nanti, maka volume kendaraan dari arah Timur yang kembali ke Jabotabek akan mencapai 134 ribu kendaraan per harinya,” kata Lisye dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (26/4).
Untuk melayani tingginya volume lalu lintas harian tersebut maka diperlukan rekayasa lalu lintas, bersamaan dengan pembatasan kendaraan angkutan barang.
Langkah ini untuk mengurai kepadatan di segmen KM 66 sampai dengan KM 48 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dengan Volume per Capacity Ratio (VCR) di bawah batasan yang disepakati, yaitu di bawah 0,8.
Jasa Marga, lanjutnya, siap mendukung penambahan waktu pengaturan lalu lintas angkutan barang yang semula berakhir di Rabu 26 April 2023 pukul 08.00, diperpanjang hingga Jumat 28 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat.
Selain itu, Jasa Marga juga akan mendukung penambahan ketentuan waktu untuk penerapan rekayasa lalu lintas one way, contraflow, dan ganjil-genap yang dijadwalkan pada Rabu 26 April hingga Jumat 28 April 2023, setiap pukul 08.00 sampai 24.00 WIB.