Aliansi.co, Jakarta- PSSI menggandeng Japan Football Association (JFA) dalam menyeleksi wasit Liga Indonesia 2023-2024.
Wasit yang terpilih dan lulus seleksi juga menjalani sumpah agar tidak bermain mata saat jadi pengadil di lapangan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan wasit liga yang terpilih dari hasil seleksi harus menjaga integritas dan menolak intervensi.
Menurut Erick, di tengah upaya PSSI menciptakan pertandingan sepakbola yang bersih, bebas mafia wasit, dan anti match fixing, para pengadil harus menjadi bagian penting dari ekosistem ini.
“Kita sudah mendapatkan wasit-wasit hasil seleksi ketat yang melibatkan pengawas dari JFA, ” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/6/2023).
Erick Thohir menegaskan 18 wasit di Liga 1 dan 24 wasit di Liga 2 yang dinyatakan lolos harus menjaga amanah demi mewujudkan sepak bola yang bersih.
“Siap menjalani sumpah, dan berkomitmen penuh agar sepakbola kita dihargai,” ujar Erick.
Dengan terseleksinya wasit-wasit terbaik, kata dia, secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan karena penugasan selama satu musim kompetisi juga akan bertambah.
Kini dengan wasit yang lebih selektif, selama kompetisi seorang wasit Liga 1 akan memimpin pertandingan sebanyak 17 kali, sementara wasit Liga 2 akan meniup peluit untuk 15 pertandingan.
“Dengan sering meniup peluit maka pendapatan akan bertambah dan otomatis kesejahteraan naik sehingga akan sulit diintervensi, ” katanya.
Erick mengaku saat ini wasit Liga telah mendapatkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan demi jaminan kesehatan dan rasa aman saat bertugas.
“Wasit akan kita jaga dan diperhatikan karena ini penting untuk mengurangi polemik yang terjadi di masa lalu,” katanya.