Aliansi.co, Jakarta- Ketua KPK Firli Bahuri dicegah ke luar negeri.
Diketahui Polda Metro Jaya menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan telah mengirimkan surat permohonan pencegahan kepada Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
“Hari ini Jumat surat permohonan pencegahan ke luar negeri atas nama tersangka FB selaku Ketua KPK RI telah dikirim kepada Dirjen Imigrasi Kemenkumham,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (24/11/2023).
Ade mengatakan permohonan pencekalan dilakukan selama 20 hari kedepan terhitung sejak hari ini dalam rangka proses penyidikan yang masih berlangsung.
“Pencekalan selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan yang saat ini dilakukan penyidikannya oleh penyidik,” jelasnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan dan gratifikasi terkait perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Penetapan tersangka disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak, Rabu (22/11/2023).
Firli dijerat pasal berlapis dan terancam pidana penjara seumur hidup.
“Menetapkan saudara FB selaku ketua KPK RI sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan atau penerimaan gratifikasi,” kata Ade di Polda Metro Jaya.
Firli disangkakan Pasal 12e atau Pasal 12B atau Pasal 11 UU 31/1999 yang telah diubah dengan UU 20/2001 tentang perubahan atas UU 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Juncto Pasal 65 KUHP.
Dalam rentetan pasal berlapis itu, Firli terancam hukuman paling berat penjara seumur hidup sebagaimana Pasal 12B Ayat 1 terkait penerimaan gratifikasi yang dilakukan bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara.
“Sebagaimana yang dimaksud Ayat 1, dipidana seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun. Dan pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar,” katanya.
Ade menegaskan penetapan Firli jadi tersangka sesudah penyidik menemukan bukti yang cukup.
Polda Metro Jaya telah memeriksa 91 orang saksi terkait kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu.