Efek Ekor Jas
Mpok Wilma yang juga dosen di Universitas Indonesia menambahkan, dalam ilmu politik, ada istilah Efek Ekor Jas (EEJ) atau coat-tail effect, yaitu secara umum merujuk pada kecenderungan kandidat popular dalam satu level pemerintahan dapat menyebabkan pemilih memilih kandidat dari partai yang sama dengan kandidat populer tersebut untuk level pemerintahan yang lain.
“Penelitian-penelitian ilmiah mengenai EEJ sebenarnya berdasarkan riset pemilu serentak dalam sistem presidensial dua partai seperti misalnya pemilu di Amerika,” terang Mpok Wilma.
Dari konsep ini, kata dia, dapat diambil kesimpulan adanya keterikatan yang sejalan antara kekuatan elektoral seorang calon presiden dengan partai politik pendukungnya.
Dalam kondisi saat ini, maka Anies Baswedan yang merupakan mantan gubernur Jakarta dan bacapres yang memiliki popularitas serta elektabilitas yang tinggi.
Kondisi tersebut tentunya akan memberikan keuntungan positif secara elektoral bagi Nasdem sebagai parpol yang dari awal mengusungnya
Dimana hal ini juga dengan jelas memberikan keuntungan bagi para caleg Nasdem, khususnya yang bertarung di wilayah DKI Jakarta.