Aliansi.co, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) Tô Lâm di Istana Merdeka, Senin (10/3/2025).
Dalam pertemuan itu, Prabowo sempat menyinggung sejarah perjuangan bangsa Vietnam yang selama 30 tahun berperang melawan penjajah.
Awalnya, Prabowo menyampaikan bahwa kunjungan petinggi partai dari Vietnam ke Indonesia merupakan suatu kehormatan.
“Kita mendapat kehormatan kunjungan Yang Mulia Saudara Tô Lâm dan delegasi tingkat tinggi dari VietNam. Kunjungan ini kebetulan bersamaan dengan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan VietNam,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers, dilansir dari tayangan video YouTube, Selasa (11/3/2025).
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki sejarah perjuangan yang sama dalam melawan imperialisme dan kolonialisme.
Bahkan Indonesia dan Vietnam juga menyatakan kemerdekaan di tahun yang sama.
“Kita melawan penjajah dengan perang yang membutuhkan pengorbanan yang besar. Vietnam lebih lama, Vietnam lebih banyak pengorbanan, mereka perang 30 tahun tanpa henti,” ungkapnya.
Dalam pertemuan ini, kedua negara juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, sains, serta hubungan antar masyarakat.
Prabowo menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong pertumbuhan kedua negara.
“Kita setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral, mencapai target 18 miliar dolar (USD),” kata Presiden Prabowo.
Selain itu, Indonesia juga menyambut baik investasi dari Vietnam di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, serta ketahanan pangan.
Menurut Prabowo, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global.
“Kita juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan. Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia,” tambahnya.
Selain perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi akan diperluas ke sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi.
Presiden Prabowo pun optimistis bahwa kemitraan strategis komprehensif ini akan semakin memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dalam jangka panjang.
“Kita yakin bahwa ini akan membawa kemakmuran bagi kedua rakyat kita,” tandasnya.