Sementara itu, Roberto Carlos dan Juan Veron, kata Erick, berasal dari desa miskin di negaranya dan berhasil masuk ke klub besar dunia seperti Real Madrid dan Manchester United.
Berkaca dari pengalaman itu, Erick memotivasi pemain muda bahwa tidak ada yang tidak mungkin diraih.
“Indonesia selalu dibilang dengan negara sebesar ini underdog (tidak diunggulkan). Inilah mentalitas yang kita harus bongkar di bangsa ini, terutama kalian tim U-16, U-17 ke depan. Kalau kita punya mimpi, kita kerja keras, bisa,” kata Erick.
Erick juga menyinggung bagaimana Yunani mengalahkan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo pada Piala Eropa 2004.
“Artinya apa, kalau kalian serius bangun dari sekarang, kalian bisa (mengikuti jejak mereka),” tambah Erick.
Terlibat melatih tim U-16 dan U-17, setiap legenda sepakbola itu memimpin satu tim.
Ada tim Carlos, tim Materazzi, tim Abidal, tim Veron, dan tim Karagounis.
Mereka berkompetisi di Stadion Madya, Jakarta. (ask)