“Saya khawatir, meskipun proyek Bukit Algoritma sampai saat ini mangkrak, namun investasi sudah dikucurkan. Perlu audit dan investigasi untuk mencegah APBN terseret oleh proyek ini,” kata Amin.
Amin menilai terjadinya proyek mangkrak karena buruknya perencanaan.
Proyek tidak didukung dengan studi kelayakan atau feasibility studies yang dilakukan secara profesional.
“Sejak awal, Gubernur Ridwan Kamil sudah mengingatkan kelemahan proyek Bukit Algoritma ini. Tapi peringatan itu dianggap angin lalu,” beber Amin.
Konsep silicon valey itu menggabungkan tiga pilar yakni, Universitas dengan kapasitas riset dan inovasi tinggi, industri pendukung yang mendukung inovasi, serta institusi finansial yang siap mendanai proyek riset dan rintisan (start up).
Disinyalir ketiga pilar yang akan menopang keberlangsungan proyek tersebut tidak terwujud.
Dalam dua tahun terakhir sejak groundbreaking, tidak ada terobosan riil untuk memenuhi tiga pilar tersebut.
“Untuk mencegah munculnya kerugian negara yang timbul sebagai dampak ikutan kegagalan proyek ini, harus ada audit. Komisi VI DPR akan mendalami masalah tersebut,” pungkas Amin.