Kamis, September 19, 2024

Harga Minyak Mentah Turun, Emiten Migas Ramai-ramai Diversifikasi Bisnis

WIB

Aliansi.co, Jakarta– Harga minyak mentah dunia berada di level US$ 73,18 per barel.

Posisi ini lebih rendah dibandingkan harga minyak mentah dunia di awal tahun 2023, yang masih di posisi US$ 80,11 per barel.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan harga minyak mentah dunia yang masih bertahan di level rendah tentunya akan berdampak terhadap average selling price (ASP) bagi emiten sektor migas terutama yang memiliki porsi ekspor besar.

Baca Juga :  Marak Paket Murah Umrah dan Haji Khusus, Kemenag: Jangan Tergiur

“Pengaruhnya akan banyak ke sisi top line dan tentu pengaruh ke bottom line,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/3).

Desy melihat, prospek emiten-emiten yang bergerak di sektor migas sudah mulai turun mengingat emiten minyak sudah mulai menurunkan produksinya setelah melihat unfavorable policy dari pemerintah yang lebih menekankan terhadap pemanfaatan renewable energy.

Sehingga, emiten migas saat ini banyak yang melakukan diversifikasi bisnis.

Baca Juga :  Puncak Arus Balik Lebaran Terjadi pada Hari Buruh, 465 Ribu Pemudik Masih di Luar Jabodetabek

Dari sisi permintaan pun sudah banyak yang mulai akan beralih ke pemanfaatan energi terbarukan terutama pada proyek-proyek yang akan dibangun.

Meski demikian, Desy mengatakan, energi terbarukan yang masih mahal sebab kuantitas dan kompetisinya yang masih belum tinggi, menyebabkan energi minyak bumi masih akan terserap secara jangka pendek dan menengah.

Senada Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan penurunan harga minyak memang bisa menurunkan rata-rata harga jual emiten migas.

Baca Juga :  Surat Edaran Menaker, THR Pekerja Swasta Harus Cair H-7 Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Namun emiten juga memiliki berbagai diversifikasi sumber revenue sehingga dampaknya bisa relatif terbatas.

Cheril mengatakan, kinerja emiten yang bergerak di minyak bumi masih berpotensi positif seiring meredanya kasus Covid-19 di dunia dan meningkatnya permintaan minyak dunia sehingga menjadi penopang hasil pendapatan yang baik dari emiten migas.

 

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Minum Air Bong Sabu, Bayi di Samarinda Teler Semalam Suntuk, Begini Kronologisnya

Aliansi.co, Samarinda- Seorang bayi di Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba jenis sabu. Balita tersebut positif narkoba setelah mimun air dari botol bekas bong tetangganya. Alhasil,...

Berita Hukum

Bareskrim Bongkar Pencucian Uang Rp 2,1 Trilun Hasil Bisnis Narkoba

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp 2,1 triliun yang diduga dari hasil bisnis narkoba. Polri juga mengendus adanya dugaan...

Polisi Gulung Sindikat Narkotika Jaringan Sumatera-Jawa, 140 Kg Ganja Disita

Aliansi.co, Jakarta- Polres Tangserang Selatan menggulung sindikat peredaran narkotika jenis ganja jaringan Sumatera-Jawa. Dari pengungkapan ini, polisi mengamankan tiga anggota jaringan dan menyita 140,4 kilogram...

Bareskrim Usut Dugaan Korupsi Program Strategis BUMN di PTPN XI

Aliansi.co, Jakarta- Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipidkor) Bareskrim Polri mulai mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait pekerjaan proyek pengembangan dan modernisasi PG Djatiroto PTPN...

Peras Pengusaha Rp 3,49 Miliar, Bareskrim Tetapkan Pegawai BPOM Tersangka Gratifikasi 

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menetapkan eks pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) inisial SD sebagai tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi terhadap direktur PT...

Polisi Bongkar Eksploitasi Seksual Anak, Transaksi Lewat Telegram dengan Omzet Rp 9 Miliar

Aliansi.co, Jakarta – Bareskrim Polri membongkar kasus eksploitasi anak melalui telegram. Polisi berhasil meringkus 4 tersangka dan menyelamatkan 4 korban anak. “Saat melakukan penangkapan terhadap muncikari...