Kamis, Desember 12, 2024

Harga Minyak Mentah Turun, Emiten Migas Ramai-ramai Diversifikasi Bisnis

WIB

Aliansi.co, Jakarta– Harga minyak mentah dunia berada di level US$ 73,18 per barel.

Posisi ini lebih rendah dibandingkan harga minyak mentah dunia di awal tahun 2023, yang masih di posisi US$ 80,11 per barel.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan harga minyak mentah dunia yang masih bertahan di level rendah tentunya akan berdampak terhadap average selling price (ASP) bagi emiten sektor migas terutama yang memiliki porsi ekspor besar.

Baca Juga :  Pekan Keempat Maret, Rp140 Miliar Modal Asing Hengkang dari Pasar Keuangan Dalam Negeri

“Pengaruhnya akan banyak ke sisi top line dan tentu pengaruh ke bottom line,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/3).

Desy melihat, prospek emiten-emiten yang bergerak di sektor migas sudah mulai turun mengingat emiten minyak sudah mulai menurunkan produksinya setelah melihat unfavorable policy dari pemerintah yang lebih menekankan terhadap pemanfaatan renewable energy.

Sehingga, emiten migas saat ini banyak yang melakukan diversifikasi bisnis.

Baca Juga :  Belum Ada Pihak Swasta yang Tertarik Investasi di IKN, Begini Alasan Menteri Basuki

Dari sisi permintaan pun sudah banyak yang mulai akan beralih ke pemanfaatan energi terbarukan terutama pada proyek-proyek yang akan dibangun.

Meski demikian, Desy mengatakan, energi terbarukan yang masih mahal sebab kuantitas dan kompetisinya yang masih belum tinggi, menyebabkan energi minyak bumi masih akan terserap secara jangka pendek dan menengah.

Senada Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan penurunan harga minyak memang bisa menurunkan rata-rata harga jual emiten migas.

Baca Juga :  Harga Nikel Dunia Naik, PT PAM Mineral Raup Rp 1,13 Triliun

Namun emiten juga memiliki berbagai diversifikasi sumber revenue sehingga dampaknya bisa relatif terbatas.

Cheril mengatakan, kinerja emiten yang bergerak di minyak bumi masih berpotensi positif seiring meredanya kasus Covid-19 di dunia dan meningkatnya permintaan minyak dunia sehingga menjadi penopang hasil pendapatan yang baik dari emiten migas.

 

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Minum Air Bong Sabu, Bayi di Samarinda Teler Semalam Suntuk, Begini Kronologisnya

Aliansi.co, Samarinda- Seorang bayi di Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba jenis sabu. Balita tersebut positif narkoba setelah mimun air dari botol bekas bong tetangganya. Alhasil,...

Berita Hukum

Kapolri Pamer Barang Bukti Narkoba, Mulai Sabu hingga Kokain

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memamerkan barang bukti narkoba hasil pengungkapan kasus selama sebulan. Kapolri menyebut barang bukti narkoba tersebut senilai Rp 2,88...

Polisi Buru Bandar Judol yang Diduga Setoran ke Pegawai Komdigi, Ini Sosoknya

Aliansi.co, Jakarta- Polda Metro Jaya terus mengembangkan kasus judi online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Polisi masih memburu sejumlah bandar yang...

Tak Terima Disalip, ‘Bang’ Jago Pengeroyok Sopir Taksi Online Ternyata Pakai Mobil Rental

Aliansi.co, Jakarta- Polisi menangkap "Bang Jago" pelaku pengeroyokan sopir taksi online di Tol Dalam Kota Jakarta-Tangerang arah Cawang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu...

Bareskrim Gerebek Laboratorium Narkoba di Bali, WNI Pengendali Buron

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menggerebek laboratorium narkoba jenis hashish di Jimbaran, Bali. Laboratorium ini dikendalikan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) inisial DOM yang kini masuk...

Paman Birin Menang Praperadilan, Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Sewenang-wenang

Aliansi.co, Jakarta- Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menerima gugatan praperadilan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau Paman Birin. Majelis hakim menyatakan penetapan Sahbirin Noor...