Aliansi.co, Jakarta- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengacungi jempol atas peran para petani dalam meningkatkan produksi jagung sehingga nilai impor jagung nasional menurun.
Hal itu disampaikan Jokowi pada acara pembinaan petani se-Provinsi Jawa Tengah di GOR Satria Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (2/1/2024).
“Saya harus menyampaikan acungan jempol untuk para petani yang menanam jagung sehingga yang padinya ini juga harus dikejar agar tidak impor. Tetapi ini saya tau perlu tahapan. Mungkin tanam tahun ini yang pertama mungkin belum, tapi yang kedua moga-moga sudah mencapai lagi (produksi beras),” ujar Jokowi dilansir dari kanal YouTube Setpres, Rabu (3/1/2024).
Guna mendukung hal tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia menyiapkan 1,7 juta ton pupuk bagi para petani.
Jokowi menjabarkan pupuk tersebut akan dibagi menjadi dua jenis yaitu pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.
“Yang bersubsidi itu 1,2 juta ton, yang tidak bersubsidi 500 ribu ton. Inilah yang kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah,” ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya untuk menyiapkan tambahan anggaran subsidi pupuk di tahun 2024.
“Kita ini dari Menteri Pertanian sudah mengajukan, dari Kementerian Keuangan nanti juga akan mendorong agar segera itu bisa direalisasikan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa selama melakukan proses penanaman para petani akan didampingi oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Pendampingan tersebut dimaksudkan agar proses penanaman dan pemupukan yang dilakukan para petani lebih efektif.
“Beliau-beliau dari PPL sudah di-training selama sebulan untuk bagaimana memakai pupuk yang efektif. Pakai pupuk itukan juga ada caranya. Semuanya harus, penggunaannya harus betul-betul dihitung karena pupuk sekarang ini carinya tidak gampang di dunia. Jadi penggunaannya harus sangat cermat,” tandasnya.