Surya juga mengaku heran tidak dilibatkannya PT Jakarta Propertindo (JakPro) dalam inspeksi ini.
Justru diambil alih oleh pemerintah pusat yang menggandeng PT Karya Rama Prima (KRP).
“Jadi niatnya seperti memang mau bikin drama, bukan survey teknis. Sementara PT KRP kan kebanyakan bikin lapangan golf, lihat saja semua proyeknya lapangan golf. Satu lapangan bola terkenal cuma Gelora Bung Karno (GBK), jadi saya bingung kenapa dia bisa dapat GBK ya?,” ucap dia.
Surya pun meminta agar pemerintah berhenti untuk mempolitisasi JIS.
Karena bertentangan dengan akal sehat, dan berpotensi penghamburan keuangan negara.
“Jangan sampai hanya karena syahwat kekuasaan yang berlebihan, kita merusak demokrasi dan terutama mendiskreditkan karya anak bangsa sendiri,” pungkas Surya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono meninjau Jakarta International Stadium (JIS).
Hasil peninjauan tersebut ada sejumlah hal yang perlu direnovasi, dari mulai akses, rumput, tempat parkir hingga alat transportasi agar JIS berstandar FIFA.
Basuki mengatakan rumput di Jakarta International Stadium (JIS) tidak memenuhi standar FIFA.
Basuki mengatakan rumput JIS akan diganti untuk pergelaran Piala Dunia U-17.