Aliansi.co, Sleman– Polisi akhirnya berhasil menangkap Elwizan Aminuddin alias EA, dokter gadungan yang dilaporkan oleh manajemen PSS Sleman beberapa waktu lalu.
Bermodalkan ijazah editan, kondektur bus kota di Tangerang ini bergaji Rp 15 juta per bulan dari PSS Sleman.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan peristiwa ini diawali pada Februari 2020 lalu saat tersangka EA dihubungi oleh PSS Sleman yang ketika itu membutuhkan dokter.
Kemudian pada Maret 2020 tersangka sudah mulai bekerja.
“Dia mendapatkan upah Rp15 juta per bulan dari PT PSS Sleman. Ini dibayarkan mulai Maret sampai Oktober 2021. Bahkan pada akhir kegiatannya yang bersangkutan sebagai tersangka mendapatkan gaji sebesar Rp25 juta per bulan,” kata Ardi dalam keterangan persnya di Mapolres Sleman, dikutip Rabu (30/1/2024).
“Itu merupakan gaji berikut bonus yang dibayarkan melalui transfer rekening salah satu bank swasta yang langsung diberikan atas nama tersangka,” sambungnya.
Kemudian pada November 2021 beredar kabar di PT. PSS bahwa tersangka EA bukanlah dokter sungguhan atau dokter gadungan.
Hal itu pun diperkuat dengan klarifikasi dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh pada tanggal 30 November 2021.
Saat menjadi dokter gadungan, EA mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
“Ya (penanganan medis) Dia hanya mempelajari dari google,” bebernya.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian menjelaskan tersangka Elwizan Aminudin memalsukan ijazah dokter dengan cara men-download ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh.
“Dia download dia edit. Dimasukan diubah nama dan dimasukan fotonya,” ungkapnya.
Bermodalkan ijazah palsu tersebut, tersangka Elwizan Aminudin melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.
Elwizan Aminudin sudah pernah menjadi dokter tim beberapa klub sepak bola di Liga Indonesia antara lain Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United dan PSS Sleman.
Bahkan Elwizan Aminudin juga pernah menjadi dokter Timnas Indonesia U-19.
“Sebelumnya dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang, juga sambil usaha jual kelontong,” ujarnya. (Mjp/Red)