“Jadi ada teknik-teknik supaya gambar itu terang, kalau di dalam ruangan kita bisa pasang lampu lingkaran, atau kita bisa ambil video di luar ruangan,” kata dia.
“Nah kalau mau ambil gambar supaya nggak bergerak itu caranya gampang, HP dipegang dua tangan, nah pas ngerekam siku kedua tangan ditempel ke perut. Jadinya kalau mau pan (geser) kiri-kanan itu pinggang kita yang muter, bukan HP-nya,” sambungnya.
Sedangkan kiat agar hasil video tidak pecah atau memiliki resolusi tinggi ketika diunggah ke media sosial, Odja menjelaskan setelan kamera ketika merekam harus dalam resolusi tinggi.
Begitu juga apabila video hasil rekaman selesai diedit lewat aplikasi editing video.
Video itu harus disimpan dengan resolusi tinggi.
“Juga jangan kirim video lewat Whatsapp, karena otomatis akan turun reolusinya. Kalau mau bagi-bagi video lewat Whatsapp itu caranya pilih ikon ‘lampiran’ di kolom chat, terus pilih ‘dokumen’. Dari situ pilih file videonya, langsung kirim,” jelas Odja.
“Dijamin kualitas videonya akan tinggi,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Sudin Kominfotik Jakarta Selatan, Sugiono mengatakan Literasi Digital diikuti lebih dari 100 pelaku UMKM secara luring dan daring ini.
Kegiatan hasil kolaborasi dengan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah Jakarta Selatan ini bertujuan untuk meningkatkan indeks literasi digital Provinsi DKI Jakarta, juga meningkatkan pengetahuan atau teknologi dari para pelaku UMKM.