Di tempatnya mengajar yang berada di ketinggian 1.539 meter di atas permukaan laut (mdpl), sinyal telepon seluler kadang menjadi tantangan.
Ia pun menyampaikannya kepada Presiden Jokowi.
“Alhamdulillah saya waktu itu Guru Penggerak angkatan 7, CGP angkatan 7 lulus. Kemudian saya kalau ikut rukol (ruang kolaborasi)—karena ada tugas dengan fasilitator maupun instruktur—saya naik di atas pohon untuk mencari jaringan sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon,” tuturnya disambut gelak tawa hadirin.
Pak Kus sendiri telah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa selama kurang lebih 30 tahun.
Ia pertama kali diangkat menjadi guru pada tahun 1993.
Mendengar hal tersebut, Jokowi pun berujar, “Pak Menteri, kepala sekolah,” ujar Jokowi disambut riuh para guru yang hadir di Indonesia Arena.
Tak hanya itu, sebagai apresiasi terhadap dedikasi Pak Kus, Jokowi juga memberikan hadiah sepeda.
“Pak Kuswanto nanti kalau bawa sepedanya sulit biar dikirim dari Istana langsung ke rumah,” ucapnya.
Selepas dialog tersebut, Jokowi mengaku senang karena saat ini Indonesia telah memiliki 50 ribu Guru Penggerak yang 9 ribu di antaranya telah menjadi kepala sekolah.
Ia pun berharap jumlah tersebut akan terus meningkat ke depannya.
“Tadi disampaikan, tahun depan sudah mencapai kurang lebih 100 ribu, betul Mas Menteri? Sehingga kita memiliki para pemimpin-pemimpin sekolah yang terampil berinovasi, bertransformasi,” tutupnya.