Kamis, Desember 12, 2024

Sidang Kabinet Perdana di IKN, Jokowi Instruksikan Cari Biang Kerok Penurunan PMI

WIB

Aliansi.co, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/08/2024).

Pada Sidang Kabinet Paripurna perdana di IKN ini, Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mencari biang kerok penyebab penurunan Purchasing Managers’ Index (PMI).

“Saya ingin dicari betul penyebab utamanya dan segera diantisipasi karena penurunan PMI ini saya lihat sudah terjadi sejak empat bulan terakhir. Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Jokowi Minta Pembiayaan Kredit UMKM Dipermudah: Jangan Hanya Melihat Agunannya Mana

Jokowi menyampaikan, setelah ekspansif selama 3-4 bulan berturut-turut, PMI Indonesia kini pada bulan Juli 2024 masuk level kontraksi.

Ia juga meminta jajarannya untuk mewaspadai dan mengantisipasi terjadinya penurunan PMI.

“Ini agar dilihat betul, diwaspadai betul secara hati-hati karena beberapa negara di Asia PMI-nya juga berada di angka di bawah 50, yaitu Jepang (49,2), Indonesia (49,3), RRT (49,8), Malaysia (49,7),” kata Jokowi.

Baca Juga :  Kisruh Piala Dunia U-20, Ganjar Pasrah Dihujat Warganet, Asal Jangan Istri dan Anaknya

Ia menjelaskan komponen yang mengalami penurunan paling banyak, yaitu di sektor produksi (-2,6), pesanan baru atau order baru (1,7) dan sektor employment (-1,4).

Jokowi juga menekankan untuk segera identifikasi penyebab utama dari penurunan ini, termasuk beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah serta serangan produk-produk impor.

Ia juga menyoroti perlunya belanja produk, penggunaan bahan baku lokal, dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri.

Baca Juga :  Istana Resmi Umumkan Logo HUT RI ke-78, Tema: Terus Melaju Untuk Indonesia Maju

Selain itu, Jokowi juga mendorong untuk pencarian pasar non tradisional dan potensi pasar ekspor baru untuk mengatasi tantangan ini.

“Dan mungkin juga karena permintaan dari ekspor atau dari luar negeri melemah, ini karena terjadi gangguan rantai pasok atau perlambatan ekonomi terhadap mitra-mitra dagang utama kita,” ujarnya.

“Sehingga kita harus bisa mencari pasar non tradisional dan mencari potensi pasar baru ekspor kita,” tambahnya.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Minum Air Bong Sabu, Bayi di Samarinda Teler Semalam Suntuk, Begini Kronologisnya

Aliansi.co, Samarinda- Seorang bayi di Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba jenis sabu. Balita tersebut positif narkoba setelah mimun air dari botol bekas bong tetangganya. Alhasil,...

Berita Hukum

Kapolri Pamer Barang Bukti Narkoba, Mulai Sabu hingga Kokain

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memamerkan barang bukti narkoba hasil pengungkapan kasus selama sebulan. Kapolri menyebut barang bukti narkoba tersebut senilai Rp 2,88...

Polisi Buru Bandar Judol yang Diduga Setoran ke Pegawai Komdigi, Ini Sosoknya

Aliansi.co, Jakarta- Polda Metro Jaya terus mengembangkan kasus judi online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Polisi masih memburu sejumlah bandar yang...

Tak Terima Disalip, ‘Bang’ Jago Pengeroyok Sopir Taksi Online Ternyata Pakai Mobil Rental

Aliansi.co, Jakarta- Polisi menangkap "Bang Jago" pelaku pengeroyokan sopir taksi online di Tol Dalam Kota Jakarta-Tangerang arah Cawang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu...

Bareskrim Gerebek Laboratorium Narkoba di Bali, WNI Pengendali Buron

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menggerebek laboratorium narkoba jenis hashish di Jimbaran, Bali. Laboratorium ini dikendalikan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) inisial DOM yang kini masuk...

Paman Birin Menang Praperadilan, Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Sewenang-wenang

Aliansi.co, Jakarta- Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menerima gugatan praperadilan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau Paman Birin. Majelis hakim menyatakan penetapan Sahbirin Noor...