Petugas langsung berupaya mengendalikan situasi.
Tak berselang lama, tensi kedua massa berangsur menurun.
Refly mengatakan semarah-marahnya menolak seharusnya jangan sampai melakukan kekerasan.
Orang yang melakukan kekerasan, menurut dia, sudah pasti tidak benar.
Apalagi, persoalan penolakan tersebut berkaitan dengan ucapan Rocky Gerung ke Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Tidak ada hubungan dengan dirinya.
Bagi dia, sepanjang hanya protes sebenarnya tidak apa-apa.
Tetapi jika protes dibarengi dengan melakukan kekerasan fisik sudah lain persoalan.
“Bukan persoalan kena lehernya, sekarang kalau kena mata gimana?. (Seumpama) Kacamata saya pecah ketika saya lagi mendelik, tiba-tiba pecahan masuk mata. Saya kena di sini (menunjuk leher), kan dekat sekali,” kata Refly.
“Tapi ini pelajaran. Coba bayangkan kalau yang dilemparkan senjata tajam, ya kan. Untung cuma air mineral,” imbuhnya.
Rocky Gerung turut menanggapi jalannya diskusi kebangsaan tersebut yang diwarnai penolakan massa.
Menurut dia, diskusi bertema korupsi tersebut merupakan diskusi antara peserta dengan yang bukan peserta.
Ia menganggap semua berhak mengekpresikan dalam bentuk pikiran maupun demonstrasi.
“Asalkan jangan pakai kekerasan. Tadi ada kekerasan, itu tidak bagus,” ujar Rocky.