Aliansi.co, Jakarta- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pertemuan pemimpin negara dalam The Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang digelar di Moscone Center, San Francisco, Amerika Sertikat, pada Kamis, 16 November 2023.
Saat menyampaikan pidatonya, Jokowi menegaskan keterbukaan Indonesia dalam menjalin kerja sama berdasarkan prinsip saling menguntungkan dengan setiap negara.
Jokowi melanjutkan, prinsip ini juga yang menjadi dasar bagi Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perundingan IPEF.
“Saling memahami kebutuhan nasional, terutama kepentingan negara berkembang adalah kunci untuk menjalin kerja sama yang baik,” ujar Jokowi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, dikutip, Sabtu (18/11/2023).
Jokowi menuturkan prioritas kerja sama dalam sejumlah bidang menjadi pilar penting dari perundingan IPEF.
Untuk itu, ia mendorong seluruh pihak untuk turut menghadirkan kerja sama konkret pada prioritas tersebut.
“Kerja sama pembangunan ekonomi hijau, kerja sama perluasan perdagangan dan investasi, kerja sama transisi energi, dan penguatan rantai pasok mineral kritis akan menjadi pilar penting kerja sama IPEF,” lanjutnya.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi perjanjian pilar II mengenai rantai pasok yang telah ditandatangani oleh negara mitra IPEF.
“(Penandatanganan tersebut) bentuk capaian konkret negara IPEF merespon disrupsi rantai pasok global,” imbuhnya.
Di sisi lain, Jokowi juga menyambut baik penyelesaian substantif perundingan pilar III mengenai ekonomi bersih dan pilar IV terkait ekonomi adil.
Sementara untuk perundingan pilar I mengenai perdagangan, Indonesia berkomitmen untuk segera menyelesaikan target perundingan tersebut.
“Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan pilar ke satu tahun 2024, dan implementasikan kesepakatan bersama,” tandasnya.