Aliansi.co, Pekanbaru-Viral anggota polisi penguji tes praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) diamuk emak-emak.
Emak-emak itu protes kepada polisi saat proses ujian praktik pembuatan SIM C atau SIM sepeda motor.
Dia marah karena saat ujian praktik harus menggunakan motor manual, sementara anaknya hanya bisa memakai motor matik.
Dalam video yang diunggah akun TikTok birulangit153, kejadian tersebut terjadi Pekanbaru, Riau.
Berdasarkan keterangan video, emak-emak tersebut marah lantaran ujian praktik SIM C menggunakan motor manual dan tidak disiapkan motor matik.
Sedangkan anaknya hanya bisa membawa motor transmisi otomatis.
“Uji praktek SIM diwajibkan pakai motor manual. Tapi pada akhirnya si bapak petugas mengizinkan motor matik mereka untuk uji praktek SIM,” kata suara di dalam video dikutip Minggu (28/5/2023).
Dalam video yang lain, terlihat sang anak kemudian mencoba melewati beberapa jalur lintasan ujian praktik motor.
Namun saat melakukan tes di lintasan angka delapan, si anak dinyatakan gagal oleh polisi karena menyenggol rambu.
“Kalau belum mampu silahkan latihan,” ungkap polisi kepada emak-emak yang mendampingi anaknya tersebut.
Sulitnya ujian praktik SIM C memang sering kali dikritik oleh masyarakat.
Terutama lintasan angka delapan, zig zag dan putar balik dengan kaki tidak boleh menyentuh tanah.
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, ujian SIM terbagi menjadi dua, yakni teori dan praktik.
Pada ujian praktik, pihak kepolisian mengajarkan calon pemilik SIM untuk mahir dalam berkendara. Sementara itu, ujian teori dimaksudkan agar calon pemilik SIM memahami aturan berlalu lintas.
“Ujian praktik itu uji kompetensi bagi calon pemilik SIM supaya dia berkeselamatan di jalan,” ujarnya, kepada wartawan beberapa waktu lalu.