Aliansi.co, Riau- Tak terima dimutasi, anggota Brimob Polda Riau Bripka Andry Darma Irawan curhat di media sosial.
Padahal, dia sudah menstransfer uang Rp650 juta ke komandannya.
Curhatan itu diunggah Andry di akun Facebook-nya AnDrimob Svt Riau.
Dalam postingan itu ia juga menampilkan beberapa bukti percakapan dirinya diduga dengan atasannya, Kompol Petrus.
Selain itu juga ada screenshot bukti transferan dengan nilai beragam dengan nama tujuan penerima PHS.
“Izin menyampaikan, Saya Bripka Andry Dharma Irwan, S.A.P. Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir. Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru,” tulisnya.
Ia menjelaskan bahwa pada Jumat 3 Maret 2023 sprint mutasi keluar dan pada Rabu, 8 Maret 2023 sudah menghadap ke tempat baru.
Andry menceritakan bahwa dia telah mendatangi Dansat Brimob Polda Riau bersama ibunya yang sedang sakit komplikasi untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.
” Dansat Brimob saat ditemui mengatakan ‘Kamu enggak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan'” tulis Andry dalam unggahan itu.
Setelah mendengar itu, Bripka Andry menjelaskan bahwa telah menjalankan semua perintah Danyon, di mana dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah berdiri klinik tersebut.
Andry juga menyebut bahwa Danyon Kompol Petrus meminta untuk mencarikan uang dari luar dan sudah disetorkannya sebesar RP650 juta dilengkapi dengan bukti transfer ke rekening pribadi sang komandan.
“Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp. Sebelum saya dimutasi, saya diminta oleh Kompol P mencari dana sebesar Rp53 juta untuk membeli lahan,” tulisnya.