Ketiganya kemudian bersepakat untuk balas dendam kepada sang suami.
Lalu, AI mengajak korban bertemu dan pergi menggunakan mobil.
Saat itu AI beralasan hendak menemui rekan bisnis.
“Tersangka AI merencanakan bahwa nantinya tersangka AI menelepon korban mengajak untuk satu kendaraan dengan alasan menemui rekan bisnis,” ujar Rio.
Di dalam mobil, Bripka Topan duduk di bangku penumpang bagian depan.
Di tengah perjalanan, tersangka AI memberikan isyarat dengan mengetuk atap mobil sebanyak dua kali.
Setelahnya, tersangka S menarik kedua tangan korban dari belakang.
Sementara tersangka N mengikat tangan korban menggunakan kabel ties.
“Selanjutnya menjerat leher korban dengan tali ties tersebut. Karena korban berontak, sehingga tersangka S melalui sisi tengah jok mobil berpindah ke depan korban dan menindih tubuh korban dengan tangan, badan dan kaki tersangka S,” ungkap Rio.
N lalu mengambil sebilah badik dan mengancam akan membunuh korban.