Aliansi.co, Jakarta- Viral rekaman video yang memperlihatkan sekelompok orang diduga meminta jatah proyek kepada PT Chengda, kontraktor utama proyek PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, hingga Rp 5 triliun.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, kelompok yang mengatasnamakan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon serta berbagai asosiasi dan ormas itu, terdengar meminta jatah proyek tanpa melalui lelang.
Permintaan itu disampaikan seorang pria berbaju putih yang mengaku sebagai anggota Kadin Cilegon.
“Porsinya harus jelas tanpa lelang, lima triliun untuk Kadin, tiga triliun untuk kader tanpa ada lelang,” ucap pria tersebut sambil menggebarka meja, dikutip pada Kamis (15/5/2025).
Mendengar hal itu, seorang perwakilan PT Chengda menyatakan kesediaan untuk memberikan pekerjaan, namun menegaskan Kadin Cilegon harus terlebih dahulu menunjukkan kemampuan atau kelayakannya.
“Sebenarnya, seluruh rencana subkontrak akan saya bagikan kepada Anda, tetapi Anda perlu membuktikan dulu apa yang bisa Anda lakukan,” ujar perwakilan CEE menimpali.
Tampak, anggota Kadin menyinggung nilai proyek yang tergolong besar sebagai dasar permintaan mereka.
Ia menyebut proyek ini bernilai total Rp17 triliun, tetapi pengusaha lokal baru mendapat bagian sekitar Rp1 triliun.
“Artinya masih ada Rp15 triliun. Dari jumlah itu, berapa yang untuk lokal?” ucapnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie angkat bicara menanggapi video viral dugaan pemalakan proyek tersebut.
Ia menyatakan Kadin Indonesia akan mengambil langkah tegas menindaklanjuti kasus tersebut.
“Terkait dengan apa yang tengah terjadi menyangkut Kadin Kota Cilegon dan afiliasinya, Kadin Indonesia akan membentuk tim verifikasi, dan apabila terbukti dilakukan pelanggaran tentunya akan ada sanksi kelembagaan hingga pergantian atau pencabutan mandat bagi pengurus yang terbukti menyalahgunakan nama Kadin Indonesia,” kata Anindya dalam pernyataan resminya di Instagram @anindyabakrie.