Aliansi.co, Jakarta- Penganiayaan yang dilakukan pengemudi mobil berplat dinas Polri terhadap sopir taksi online di ruas jalan tol Kebun Jeruk, Jakarta Barat, sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Pengemudi arogan tersebut dilaporkan seorang driver taksi online bernama Hendra, pada Jumat (5/5/2023) dinihari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya laporan sopir taksi online tersebut.
Laporan itu diterima dengan nomor LP/B/2391/V/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
“Benar kami telah menerima laporan atas kejadian tersebut,” kata Trunoyudo, kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Pelapor melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352.
Trunoyudo menuturkan bahwa Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan dan mendalami laporan tersebut.
Dia pun meminta diberi waktu untuk menyelidiki rangkaian peristiwa yang dilaporkan secara utuh.
“Intinya rekan-rekan, Polda Metro Jaya tentunya dalam melihat suatu peristiwa, harus dilihat secara utuh,” tutur Trunoyudo.
“Sehingga metode penyidik dalam mengumpulkan informasi dan alat bukti guna menganalisa perkara dilakukan secara prosedur teknis dan scientific,” sambungnya.
Sopir Taksi Online Beberkan Kronologi
Dalam video yang diunggah akun Instagram @warungjurnalis, sopir taksi online yang diketahui bernama Hendra, membeberkan kronologi kejadiannya.
Ia menceritakan dirinya tengah melakukan perjalanan di jalan tol.
Kemudian ia mengaku bermaksud menyalip ke bagian kanan jalan karena ada celah.
Namun, pengendara mobil berpelat dinas Polri di depannya tak terima karena merasa jalannya dipotong.
“Yang namanya ada jalan ruang kosong ya gua masuk, tapi gak terlalu mepet banget, akhirnya dia gak terima,” katanya.
“Terus dia motong mobil gua, karena dia emosi kali, langsung keluar (dari mobil) ya udah langsung ngomel-ngomel begitu,” sambungnya.
Tak sampai di sana, sopir taksi online itu juga menceritakan selain dimaki-maki, dirinya juga dipukul berkali-kali.
Pengendara mobil tersebut juga menodongkan pistol ke kepalanya.
Ia menceritakan saat itu mengaku gemetaran karena ditodong pistol.
Sang sopir juga mengaku pusing setelah mendapatkan beberapa kali pemukulan dan beberapa kali tangan pelaku mendarat di kepalanya.