Awalnya, anggota grup hanya diminta memberi rating dan review pada sejumlah hotel dan restoran.
Namun, anggota grup ini kemudian diminta untuk melakukan deposit lagi, padahal imbalan dari deposit sebelumnya saja belum diterima.
“Tugas 2 ini diminta deposit lagi 3.7 juta. Udah enggak mau ikutan tapi semua dalam grup VIP itu pada deposit, yaudah karena gamau jadi beban tim akhirnya aku deposit juga,” terang Syifa.
Belum mendapat untung dari deposit kedua ini, admin meminta anggota grup VIP untuk deposit dengan nominal yang lebih besar lagi, yakni Rp14,7 juta.
Admin menyebut ini adalah deposit terakhir yang harus dilakukan anggota grup agar semua imbalan dari tugas bisa mereka terima.
Syifa kemudian menggunakan uang tabungannya untuk melakukan deposit terakhir tersebut. Namun, deposit terakhir yang disebutkan admin itu masih berlanjut.
Admin kembali meminta anggota grup untuk melakukan deposit dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya, yakni sekitar Rp30 juta.
Syifa akhirnya tersadar dirinya telah ditipu oleh pekerjaan tanpa modal tersebut.
Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan menceritakan modus penipuan ini di media sosial.
Selain itu, ia juga berupaya memblokir sejumlah rekening yang digunakan para penipu untuk menampung uang deposit dari para anggotanya.
Menurut Syifa, para penipu memiliki banyak nomor rekening dengan nama berbeda-beda yang digunakan untuk menampung uang hasil penipuan mereka.