Aliansi.co, Jakarta- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengecek penjualan sembako murah di Kelurahan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Sembako murah ini dijual Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan sektor swasta.
“Ini merupakan lokasi ketiga sembako murah sejak awal tahun. Semoga antusiasme warga semakin tinggi, karena kegiatan ini turut melibatkan sektor swasta untuk menambah variasi bahan pangan,” kata Heru Budi dalam keterangannya, Senin (21/1/2024).
Heru mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mengendalikan harga bahan pokok di pasar-pasar wilayah DKI Jakarta agar tetap stabil pada awal 2024.
Ia pun berharap paket sembako murah yang dijual dapat menjangkau lebih banyak warga dan terasa manfaatnya.
“Harapannya, fluktuasi harga di pasar relatif stabil, makanya kegiatan terus kita gencarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan, fluktuasi harga di DKI Jakarta sudah menunjukkan tren yang positif.
Sejak minggu pertama 2024, tercatat penurunan harga terjadi pada produk hortikultura, seperti cabai.
“Daerah produsen cabai sudah mulai panen. Lalu saat ini kita melihat berbagai produk pabrikan juga ikut terkendali dari segi harga. Hal ini karena masyarakat sudah mendapatkan harga yang diinginkan,” katanya.
“Seperti minyak goreng dua liter, warga cukup membayar Rp 15 ribu. Lalu beras empat kilogram cukup dengan Rp 50 ribu rupiah. Sehingga fluktuasi harganya relatif terkendali,” tambahnya.
Adapun sembako murah yang dijual murah kepada masyarakat berbentuk paketan Rp 100 ribu dan satuan.
Untuk paketan harga Rp 100 ribu, terdiri lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, serta dua kilogram tepung terigu.
Sementara untuk harga eceran/satuan, dijual empat kilogram beras seharga Rp 50 ribu, satu kilogram gula pasir seharga Rp 15 ribu, dan dua liter minyak goreng seharga Rp 25 ribu.