Aliansi.co, Jakarta-– PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi sebesar 43,0% secara tahunan menjadi Rp 11,5 triliun di kuartal I 2023.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman.
Kenaikan laba bersih BCA juga dikontribusi oleh imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menyatakan, secara umum, BCA belum menaikkan suku bunga kredit untuk senantiasa menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar serta mendorong pemulihan perekonomian.
Menjelang perayaan Idul Fitri, BCA melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat.
“Minat kredit konsumer juga terus membaik, terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2023. Atas dasar tersebut, kami memperpanjang jadwal penutupan expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menikmati promo suku bunga spesial KPR hingga KKB,” ucap Jahja secara virtual, Kamis (27/4).
Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0% menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023.
Kredit korporasi naik 11,7% mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA.
Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8% secara tahunan mencapai Rp 211,1 triliun.