Aliansi.co, Jakarta-Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengapresiasi keberhasilan pengentasan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia mendorong keberhasilan pengentasan stunting di NTT dengan memanfaatkan daun kelor diduplikasi daerah lain.
“Kisah sukses pemanfaatan daun kelor dalam proses pengentasan stunting di Nusa Tenggara Timur seharusnya bisa diterapkan di berbagai daerah lainnya di Indonesia,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (23/6/2023).
Namun, kata dia, partisipasi aktif semua pihak juga sangat diperlukan untuk mendorong percepatan pengentasan stunting di berbagai daerah.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada awal tahun ini  bahwa prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022.
Sedangkan pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting mencapai 14% pada 2024.
Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, upaya menduplikasi kesuksesan penanganan stunting di satu daerah bisa menjadi acuan untuk mempercepat pengurangan prevalensi stunting di sejumlah daerah lainnya.
“Tentu saja dengan sejumlah penyesuaian dengan kondisi daerah masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, ujar Rerie, peran aktif para pemangku kepentingan di sejumlah daerah sangat dibutuhkan dalam membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang sejak dini.
Legislator NasDem ini sangat berharap dengan keterlibatan dari berbagai pihak akan terbentuk kader-kader penggerak di daerah-daerah, yang memiliki kepedulian untuk mengentaskan warga di lingkungan tempat tinggalnya dari ancaman stunting.
Rerie mendorong upaya pengentasan stunting menjadi sebuah gerakan nasional, dalam rangka mewujudkan anak bangsa yang tangguh dan berdaya saing agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.