Terkait bagi hasil dari penjualan produk biogas tersebut, Munjirin berpesan agar perkumpulan peternak sapi bisa menyepakati keputusan bersama.
Sebab, pengolahan biogas tersebut sangat bernilai tinggi, seperti biogas yang dapat disalurkan ke setiap rumah di wilayah Cikoko.
Munjirin pun berharap kawasan Cikoko dapat menjadi sentra peternakan di tengah kota yang ramah lingkungan.
“Saya juga berharap Cikoko bisa menjadi pusat edukasi warga, mulai dari pemerahan susu sapi sampai pengolahan limbahnya. Saya juga tantang mereka untuk buat kios supaya jadi etalase produk-produk kreatif, seperti susu dan olahannya sampai kepada pupuk cair hasil olahan kotoran sapi,” jelasnya.
Sedangkan solusi jangka pendek, lanjut Munjirin, pihaknya bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan telah membangun 8 bak penampungan kotoran sapi di Cikoko.
Bak-bak penampungan tersebut menjadi wadah sementara limbah cair dari peternakan sapi.
Sedangkan kotoran padatnya diambil secara berkala untuk diolah menjadi pupuk kandang.
“Kalau solusi jangka pendek sudah berjalan. Jadi sekarang ini nggak ada lagi limbah yang mengalir ke saluran warga,” tandasnya.