Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti kebocoran anggaran negara dari sektor sawit yang masuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kapolri menekankan potensi kebocoran ini bisa dimaksimalkan untuk pemasukan anggaran negara.
Hal itu disampaikan Kapolri Listyo Sigit saat membuka kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan penyidik dan penyidik pembantu tindak pidana bidang perkebunan dan kehutanan Polri, pada Senin (14/1/2025).
“Baik saya sampaikan pada rekan-rekan bahwa hari ini kita berbicara khusus terkait dengan masalah sawit ataupun keterlanjuran sawit, dan ini saya kira masuk di dalam Asta Cita Bapak Presiden khususnya ke-5,” kata Listyo Sigit dalam pidato sambutannya , dikutip Selasa (14/1/2025).
Listyo menyampaikan berdasarkan perhitungan para ahli, investasi sawit saat ini sebesar US$618,1 M, dan ekspor sebesar Rp857,9 miliar.
Sehiingga, jika dimaksimalkan maka tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi bisa bertambah Rp235,9 miliar.
“Namun demikian dari catatan 179 produk hilir, Indonesia juga berada di posisi paling tinggi, kalau kita lihat dari bagaimana perbandingan Indonesia dengan negara-negara lain,” katanya.
“Terlihat bahwa Indonesia memiliki produksi 47 juta ton atau setara dengan 59,26% dari produksi global, artinya negara kita tertinggi, tertinggi dalam hal produksi sawit,” sambung Kapolri.
Dirinya pun berharap kedepan Indonesia dapat memimpin dan menguasai pasar dunia, khususnya sektor sawit.
Karena itu, Listyo meminta Satgas Polri fokus menekan potensi kebocoran untuk memaksimalkan pendapatan negara.
“Jadi ini yang tentunya menjadi arah dan kebijakan Bapak Presiden dan harapannya Polri yang saat ini diajak untuk masuk di satgas betul-betul bisa melaksanakan apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden ini dengan maksimal,” tutup Kapolri.