Aliansi.co,Jakarta- Wali Kota Bogor Bima Arya menemui Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Gambir, Kamis (4/5/2023).
Bima datang menggunakan mobil Toyota Alphard berwarna hitam dengan nomor plat F 1170 PN.
Bima yang mengenakan batik berwarna hitam dengan corak cokelat langsung menuju ke pendopo Balai Kota DKI Jakarta.
Saat dicegat wartawan, Bima mengungkap tujuan kedatangannya menemui Heru Budi Hartono.
“Ada 2 hal (tujuan bertemu Heru Budi). Pertama koordinasi menjelang masa akhir jabatan saya dengan Pak Gubernur, karena dengan Pak Ahok dulu koordinasi, lalu dengan Mas Anies (Baswedan) juga kita sering koordinasi,” kata Bima Arya.
“Dengan Pak Penjabat Gubernur ini Pak Heru Budi ada beberapa hal yang saya kira ingin kita maksimalkan gitu. Nanti setelah ini saya kira bisa saya sampaikan,” sambungnya.
Usai melakukan pertemuan dengan Heru Budi, Bima Arya kembali mengungkapkan hasil rapat dengan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Pembahasan yang krusial dalam rapat, kata dia, yakni terkait masalah banjir dan macet.
Penanganan banjir di Jakarta, kata Bima, dilakukan dari Bogor sebagai daerah hulu.
Sehingga pihaknya berencana membangun sumur resapan dan waduk untuk menahan debit air yang mengalir ke Jakarta
“Supaya air ditahan, dibangun di Bogor, diserap di Bogor. Maka air akan berkurang ke Jakarta. Begitu logika sederhananya,” kata dia.
Kata Bima kerja sama dalam penanganan banjir di hulu, sejak lama sudah dilakukan Pemprov DKI dengan Pemkot Bogor.
Kerja sama sempat berhenti karena pandemi COVID-19.
“Dulu Pak Sekda Marullah yang datang sendiri ke Bogor karena kerja sama yang berhenti. Beliau minta maaf, tapi itu sudah lama. Jadi saya ke sini untuk koordinasi itu lagi,” ucapnya
Selain itu, Bima menyampaikan kepada Heru soal kemacetan di Bogor karena adanya pengerjaan jalan yang menutup Jembatan Otista.
Dia berharap agar warga Jakarta yang hendak ke Bogor dapat menyesuaikan perjalanan karena adanya penutupan jalan tersebut.