Aliansi.co, Jakarta- Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) menggalakkan gerakan siaga sandal dan alas kaki.
Gerakan ini untuk meminimalisir terjadinya kasus kehilangan sandal atau sepatu yang berisiko membahayakan telapak kaki.
Peristiwa kaki jemaah yang melepuh terjadi di hampir setiap penyelenggaraan ibadah haji.
Kasus terbanyak adalah jemaah kehilangan sandal atau sepatu saat keluar hotel, lalu pulang dengan tanpa alas kaki.
Karena cuaca panas, lantai halaman Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, serta jalanan di Tanah Haram sangat panas.
Sehingga bisa menyebabkan kaki melepuh jika menginjaknya tanpa alas.
“Kehilangan alas kaki berupa sandal atau sepatu sangat berisiko membahayakan tapak kaki sehingga mengganggu kekhusyuan ibadah Jemaah,” terang Asisten Operasional PKP3JH Agus Prabowo dalam keterangannya dikutip, Senin (5/6/2023).
“Satu dari lima terbesar kasus non kesehatan kejadian tahun lalu adalah jemaah yang kehilangan sandal dan berakibat kaki melepuh,” sambungnya.
Untuk tahun ini, sampai dengan hari ke-11 operasional ibadah haji sejak kedatangan jemaah di Madinah, ada 47 sandal yang telah dibagikan untuk membantu jemaah yang kehilangan alas kaki saat di luar hotel.
“Kami telah siapkan 500 pasang sandal untuk dibagikan ke jemaah yang membutuhkan, baik di Madinah maupun Makkah. Tim PKP3JH berjaga dan bersiaga di wilayah Masjid Nabawi dan Masjidil Haram,” sebutnya.
Agus berharap, tahun ini tidak banyak terjadi kasus kaki jemaah yang sampai melepuh karena tidak mengenakan alas kaki saat keluar hotel atau saat berada di kawasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.