Aliansi.co, Jakarta-– Penyanyi Nindy Ayunda mengaku kerap mendapatkan teror semenjak dirinya memiliki seteru dan berperkara dalam hukum.
Ia pun memutuskan untuk meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Terpantau Nindy mendatangi kantor LPSK di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).
Nindy Ayunda yang menggunakan baju dan syal krem serta masker hitam, tampak turun dari mobil pribadinya, didampingi oleh tiga orang yang diduga keluarganya sekitar pukul 11.00 WIB.
Nindy Ayunda diancam hingga diteror saat baru saja datang di Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu pagi kemarin.
Kedatangan Nindy Ayunda itu membuat orang lain tidak senang.
Kehadiran Nindy Ayunda di Kota Pempek itu dihalangi 10 orang yang mengaku sebagai preman.
Mereka (preman) ada di depan rumah orang yang datangi, saya dihadang dan kembali ke Jakarta,” kata Nindy Ayunda di gedung LPSK, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis
Setibanya di rumahnya, Nindy Ayunda belum merasa tenang.
Ada tiga orang tidak dikenalnya berdiri di depan rumah Nindy Ayunda, Minggu malam lalu.
“ART (asisten rumah-tangga) bilang kalau mereka mau bertemu Dito Mahendra,” kata Nindy Ayunda.
Bukannya pergi, jumlah orang yang ada didepan rumah Nindy Ayunda justru semakin banyak.
Mereka bahkan masuk ke rumah Nindy Ayunda tanpa izin dan melakukan perusakan pintu garasi rumah.
“Semalaman saya tidak bisa tidur, mau ibadah juga tidak tenang sampai saya lemas,” ucap Nindy Ayunda.
“Saya mendatangi LPSK untuk melapor dan minta bantuan karena saya merasa tertekan dan trauma,” kata Nindy Ayunda.