Aliansi.co, Jakarta- Jelang musim hujan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiagakan posko bencana hingga pompa penyedot air di sejumlah daerah rawan banjir.
Tercatat, ada empat lokasi rawan genangan dan banjir yang menjadi perhatian Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.
“Ada empat lokasi rawan banjir yakni Kecamatan Tebet, Pancoran, Pesanggerahan dan Kebayoran Baru. Kami akan membuat posko sebagai langkah mitigasi,” kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Bernard Tambunan, dalam acara diskusi bersama awak media di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2023).
Sebagai mitigasi tanggap darurat, kata Bernard, pihaknya telah melakukan apel siaga bersama 180 orang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Ini sebagai langkah mitigasi siaga genangan banjir serta apa saja yang dilakukan apabila terdapat pengungsi,” kata dia.
Bernard menambahkan para relawan tersebut telah dibekali penanganan pengungsi serta cara melakukan pendampingan sosial (trauma healing) apabila terjadi bencana.
Selain itu, dia mengatakan, akan melibatkan 18 Kampung Siaga Bencana (KSB) di Jakarta Selatan untuk membantu antisipasi apabila terjadi banjir.
Bernard meminta dukungan masyarakat untuk saling membantu apabila terjadi banjir.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanggulangan dan penanganan pengungsi,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot Jaksel telah menyiagakan sarana dan prasarana pengendali banjir, termasuk 41 stasiun pompa air sebagai persiapan untuk memasuki musim hujan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Selatan Santo mengatakan semua stasiun pompa berfungsi dengan baik dan siap beroperasi untuk mengantisipasi apabila terjadi banjir.
“Kesiapan saat ini terdapat 41 stasiun pompa, jumlah unitnya terdapat 87 dan kondisinya dalam kondisi baik,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya sebelum memasuki musim hujan akan memastikan semua stasiun pompa dalam dalam kondisi baik.
Selain stasiun pompa, Sudin SDA juga menyediakan pompa portabel (mobile) menggunakan truk sebanyak sembilan unit dalam kondisi baik.
Kemudian pompa portabel (mobile) terdapat 14 unit dan satu dalam kondisi perbaikan.
“Sementara untuk pompa apung terdapat 10 unit, saat ini delapan unit dalam kondisi perbaikan. Pompa apung ini penting khusus untuk menangangani banjir di gang sempit,” tandasnya.