İstanbul escort bayan Adana Escort bayan

Sabtu, Mei 24, 2025

Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrat Senilai Rp 1,2 Triliiun

WIB

Aliansi.co, Jakarta– Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan peledak PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur, pada Kamis (29/2/2024).

Pabrik amonium nitrat penunjang bahan peledak itu dibangun dengan investasi senilai Rp1,2 triliun.

Dalam sambutannya, Jokowi menggarisbawahi pentingnya kemandirian pangan di tengah krisis pangan yang sedang melanda dunia.

Ia menyoroti sulitnya mengimpor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum, yang sebelumnya mudah didapatkan dari 22 negara namun kini mengalami pembatasan ekspor.

Baca Juga :  Jokowi Senang Lihat Kru MotoGP Mandalika Asal NTB

“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk,” ujar Jokowi dilansir dari kanal YouTube Setpres, Kamis.

Jokowi menambahkan bahwa Indonesia masih mengimpor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat, yang merupakan bahan baku kunci.

Berdirinya pabrik amonium nitrat milik BUMN ini disebut sebagai langkah RI untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, terutama di bidang bahan baku industri dan bahan peledak

Baca Juga :  Rencana Impor 500.000 Ton Beras Tuai Kritik, Buwas: Stok Dalam Negeri Sudah Menipis

Dengan pembangunan pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat, diharapkan impor amonium nitrat yang semula mencapai 21 persen bisa dikurangi hingga 8 persen, sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor.

“Saya minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan,” tegas Presiden.

Ia juga menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai kemandirian dalam produksi barang dan produk lainnya, tidak terbatas hanya pada amonium nitrat.

Baca Juga :  Kementerian PUPR Siapkan Jalan Tol Cisumdawu untuk Jalur Mudik Lebaran 2023

Dengan demikian diharapkan Indonesia dapat sepenuhnya mengendalikan kebutuhan domestiknya dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

“Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang dan produk-produk kita yang masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Lampiaskan Nafsu, Bu Guru Agama Ajak Siswanya Hubungan Badan, 2 Tahun Ketagihan 

Aliansi.co, Grobogan- Bu guru agama salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena kasus pencabulan terhadap seorang siswanya. Guru perempuan inisial ST...

Berita Hukum

Wanita Muda Korban Begal Payudara di Lebak Bulus Masih Alami Trauma, Begini Kondisinya

Aliansi.co, Jakarta- Wanita muda korban pelecehan payudara di Jalan Lebak Bulus IV, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025), hingga kini mengalami trauma. Bahkan, polisi hanya...

Peras Penjual Bakso, Anggota hingga Ketua FBR Bojongsari Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Aliansi.co, Jakarta- Tim Jatanras menangkap Ketua Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dan empat anak buahnya karena diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bakso di wilayah...

Viral Minta Jatah Proyek Rp 5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon dan Wakilnya Ditetapkan Tersangka

Aliansi.co, Banten- Polda Banten menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus pemalakan jatah proyek Rp5 triliun terhadap PT Chengda Engineering Co yang viral di...

Kapolri Tegaskan Tanpa Kompromi Sikat Premanisme Berkedok Ormas

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menindak aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas). Listyo memastikan Polri tak pandang bulu menyikat ormas manapun...

Polri Tangkapi Ribuan Pelaku Aksi Premanisme dan Ormas Pengganggu Investasi, Ketua GRIB Dipanggil

Aliansi.co, Jakarta- Polri menangkap para pelaku aksi premanisme selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak di Tanah Air. Tercatat, sebanyak 3.326 kasus pelaku aksi premanisme...