İstanbul escort bayan Adana Escort bayan

Jumat, Mei 23, 2025

Jokowi Sedih Kebebasan Demokrasi jadi Ajang Menebar Kedengkian dan Fitnah

WIB

Aliansi.co, Jakarta- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR/DPR dan DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023)

Mengawali pidatonya, Jokowi menyinggung bahwa Indonesia sedang memasuki tahun politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

Jokowi mengatakan meski belum masuk masa kampanye, namun dirinya sudah dijadikan tameng oleh beberapa capres.

Jokowi menyebut bahwa fotonya sudah banyak dipasang di mana-mana, mulai dari wilayah provinsi sampai ke desa-desa.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Daerah di NTB Sedot Anggaran Rp 211 Miliar, Jokowi: Uang yang Tidak Kecil

“Tapi bukan foto saya sendirian, ada di sebelahnya bacapres, menurut saya engga apa-apa, boleh-boleh saja, ” kata Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/8/2023).

Jokowi menyatakan, posisi presiden itu tidak senyaman yang diperkirakan banyak orang.

Ia mengatakan ada tanggung jawab besar yang diemban dan banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan seorang kepala negara.

Namun, kata Jokowi, dengan adanya media sosial apa pun bisa disampaikan kepada presiden.

Baca Juga :  Atasi Banjir di Demak, Jokowi Dorong Modifikasi Geser Awan ke Laut

Bahkan makian dan fitnah kepada dirinya bisa dengan mudah disampaikan lewat media sosial.

“Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plongak-plongok, tidak tahu apa-apa, fir’aun, tolol. Ya, ndak apa, sebagai pribadi, saya menerima saja,” kata Jokowi.

Hanya saja, kata Jokowi, dirinya sedih karena budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa seperti sudah hilang.

Jokowi juga melihat kebebasan demokrasi saat ini jadi ajang menebar kedengkian dan fitnah.

Baca Juga :  Jokowi Singgung Menteri yang Sibuk Nyaleg: Kalau Ganggu Kerja Bisa Ganti

“Kebebasan demokrasi digunakan untuk melampisakan kedengkian dan fitnah,” bebernya.

Jokowi menghargai bahwa tidak semua masyarakat terkena polusi budaya kedengkian tersebut.

Mayoritas masyarakat, kata Jokowi, justru sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut.

“Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik sehingga kita bisa melangkah maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Jokowi.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Lampiaskan Nafsu, Bu Guru Agama Ajak Siswanya Hubungan Badan, 2 Tahun Ketagihan 

Aliansi.co, Grobogan- Bu guru agama salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena kasus pencabulan terhadap seorang siswanya. Guru perempuan inisial ST...

Berita Hukum

Peras Penjual Bakso, Anggota hingga Ketua FBR Bojongsari Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Aliansi.co, Jakarta- Tim Jatanras menangkap Ketua Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dan empat anak buahnya karena diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bakso di wilayah...

Viral Minta Jatah Proyek Rp 5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon dan Wakilnya Ditetapkan Tersangka

Aliansi.co, Banten- Polda Banten menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus pemalakan jatah proyek Rp5 triliun terhadap PT Chengda Engineering Co yang viral di...

Kapolri Tegaskan Tanpa Kompromi Sikat Premanisme Berkedok Ormas

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menindak aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas). Listyo memastikan Polri tak pandang bulu menyikat ormas manapun...

Polri Tangkapi Ribuan Pelaku Aksi Premanisme dan Ormas Pengganggu Investasi, Ketua GRIB Dipanggil

Aliansi.co, Jakarta- Polri menangkap para pelaku aksi premanisme selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak di Tanah Air. Tercatat, sebanyak 3.326 kasus pelaku aksi premanisme...

Bareskrim Polri Tangkap Cukong Penampung Hasil Judi Online, Berkedok Perusahaan Teknologi

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menyita total aset senilai lebih dari Rp530 miliar dari dua cukong penampung hasil judi online. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka...