Kamis, September 19, 2024

Legislator Ragu Pemicu Ledakan Gudang Peluru TNI Gegara Amunisi Kedaluwarsa

WIB

Aliansi.co, Jakarta- Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin meragukan pemicu kebakaran disertai ledakan gudang peluru milik TNI di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, akibat amunisi yang telah kedaluwarsa.

Dia menyebutkan secara teori amunisi yang kedaluwarsa semestinya tidak memiliki daya ledak yang cukup besar karena unsur di dalamnya tidak penuh lagi.

“Bahkan kalau tidak expired tapi didiamkan lama, itu tidak meledak amunisinya,” kata Hasanuddin dalam keterangannya kepada media, di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Baca Juga :  Usai Dihujat Warganet dan Diamuk Arie Kriting, TikToker Richard Theodore Minta Maaf kepada Orang NTT

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu melanjutkan, kemungkinan penyebab ledakan dipicu dari suhu panas ruang yang mempengaruhi unsur bahan peledak di gudang.

Sebab, sepengetahuannya saat masih aktif sebagai prajurit TNI, tidak ada aliran listrik di area dalam gudang amunisi.

Maka dari itu, ia mengungkapkan Komisi I DPR bakal mengagendakan pembahasan penyebab ledakan gudang amunisi daerah milik Komando Daerah Militer Jakarta Raya setelah masa reses nanti.

Baca Juga :  Jokowi Pastikan Mati-matian Dorong Penyelesaian Sertifikat Tanah

Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa Komisi I nantinya membahas lebih lanjut kejadian tersebut, mulai dari awal peristiwa hingga penyebab ledakan.

“Akan dibahas saat rapat dengan Panglima TNI,”  ujar purnawirawan TNI AD berpangkat terakhir Mayjen itu.

Dalam rapat tersebut, lanjut legislator Jawa Barat  ini, Komisi I nantinya akan meminta penjelasan pada Panglima TNI terkait relokasi maupun standar operasional prosedur penyimpanan amunisi.

Baca Juga :  Rapim di Markas TNI, Kapolri Sebut Sinergitas Harga Mati yang Tak Tergoyahkan

Menurutnya, prosedur penyimpanan amunisi menjadi sangat penting untuk ditinjau, terutama mengenai kelembaban suhu ruang gudang yang berpotensi memantik sumber api.

“Alat deteksi seperti alarm kebakaran dan suhu ruang akan dibahas juga,” imbuhnya.

Begitu pun soal relokasi area gudang, kata Hasanuddin, DPR akan mendukung TNI apabila harus dilakukan upaya pemindahan gudang amunisi agar tidak mendekati area pemukiman masyarakat.

“Diajukan saja anggarannya, kami akan prioritaskan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Minum Air Bong Sabu, Bayi di Samarinda Teler Semalam Suntuk, Begini Kronologisnya

Aliansi.co, Samarinda- Seorang bayi di Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba jenis sabu. Balita tersebut positif narkoba setelah mimun air dari botol bekas bong tetangganya. Alhasil,...

Berita Hukum

Bareskrim Bongkar Pencucian Uang Rp 2,1 Trilun Hasil Bisnis Narkoba

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp 2,1 triliun yang diduga dari hasil bisnis narkoba. Polri juga mengendus adanya dugaan...

Polisi Gulung Sindikat Narkotika Jaringan Sumatera-Jawa, 140 Kg Ganja Disita

Aliansi.co, Jakarta- Polres Tangserang Selatan menggulung sindikat peredaran narkotika jenis ganja jaringan Sumatera-Jawa. Dari pengungkapan ini, polisi mengamankan tiga anggota jaringan dan menyita 140,4 kilogram...

Bareskrim Usut Dugaan Korupsi Program Strategis BUMN di PTPN XI

Aliansi.co, Jakarta- Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dirtipidkor) Bareskrim Polri mulai mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait pekerjaan proyek pengembangan dan modernisasi PG Djatiroto PTPN...

Peras Pengusaha Rp 3,49 Miliar, Bareskrim Tetapkan Pegawai BPOM Tersangka Gratifikasi 

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menetapkan eks pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) inisial SD sebagai tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi terhadap direktur PT...

Polisi Bongkar Eksploitasi Seksual Anak, Transaksi Lewat Telegram dengan Omzet Rp 9 Miliar

Aliansi.co, Jakarta – Bareskrim Polri membongkar kasus eksploitasi anak melalui telegram. Polisi berhasil meringkus 4 tersangka dan menyelamatkan 4 korban anak. “Saat melakukan penangkapan terhadap muncikari...