Aliansi.co, Jakarta- Pemerintah Kota Jakarta Selatan kembali menggarap program penataan kawasan permukiman yang termasuk kategori RW kumuh di wilayahnya.
Penataan ini merujuk Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu.
Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Sudin PRKP) Jakarta Selatan Imam Bahri mengatakan, total ada 90 RW yang masuk program penataan tahun 2024.
“Fokus utama dalam kegiatan tahun ini antara lain, penataan saluran, pengaspalan, dan penerangan jalan umum, ” kata Imam Bahri dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/6/2024).
“Ada juga jembatan antar kampung, kemudian speed bump, cermin cembung. Semua ini memang bersentuhan dengan RW kategori padat penduduk,” sambungnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 90 RW yang dianggap kumuh di wilayah Jakarta Selatan
Sudin PRKP Jakarta Selatan telah membangun 9 jembatan antar kampung (JAK) sebagai akses pejalan kaki pada tahun 2023.
Imam Bahri menerangkan pembangunan 9 JAK tersebut dilakukan pada semester akhir 2023 lalu.
Jembatan dibangun di 7 lokasi yang merupakan kawasan kategori RW kumuh.
Pembangunan 9 jembatan ini menghabiskan anggaran hingga Rp1 miliar.
“Pembangunan JAK kami lakukan di 7 lokasi kampung kumuh, ini usulan pengajuan Musrenbang tahun sebelumnya,” kata Imam Bahri.
Menurut Imam, jembatan antar kampung tersebut memiliki lebar antara 2 hingga 3 meter.
Adapun bentangan jembatan menyesuaikan eksisting lebar badan kali.
Imam menambahkan, pembangunan dilakukan sebagai upaya mewujudkan aspirasi masyarakat, karena jembatan tersebut menghubungkan antar kampung yang merupakan jalan alternatif bagi masyarakat.
“Kami buat tidak besar, hanya untuk jalan orang, dan juga sepeda yang bisa melewati. Meski begitu manfaatnya sangat besar, karena menghubungkan beberapa titik seperti pasar, rumah warga, dan titik evakuasi,” tandasnya.