Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperek) Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengaku pihaknya sudah membentuk tim percepatan akses keuangan daerah, serta menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan berbagai upaya agar warga Jakarta yang menjadi nasabah pinjol tidak semakin banyak.
“Setiap masyarakat harus tau juga resiko pada saat ada pinjaman yang mudah gitu ya, hanya dalam hitungan detik misalnya. Nah sosialisasi bersama dengan OJK juga terus kita lakukan,” katanya.
Selain itu, kata Sri, Pemprov menggencarkan pembinaan terhadap para peserta UMKM agar produk-produk dalam negeri bisa mendunia, sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian warga Jakarta, terutama masyarakat menengah kebawah.
“Tentu secara teori jika pendapatannya sudah cukup, mereka tidak perlu melakukan pinjaman. Sehingga kita fokus ke perkembangan UMKM. Saya kira itu menjadi fokus penguatan ekonomi di Jakarta,” tandasnya.