Aliansi.co, Jakarta- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyindir kehadiran ketua partai dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Meski hadir dalam acara tersebut, namun untuk berkoalisi dengan PDIP masih mencla-mencle.
Dalam pidatonya, Megawati awalnya menanyakan kepada kader PDIP apakah masih sayang terhadap dirinya.
“Kamu masih sayang apa enggak sama ibu (Sayang). Ah, lemes. Loh nanya kok malah teriak-teriak. Kamu masih sayang apa tidak sama ibu?” kata Megawati dalam pidatonya dilansir dari kanal YouTube PDIP, Sabtu.
Presiden ke-5 ini lalu meminta kader partai berlambang banteng moncong putih itu untuk mendengarkan instruksinya.
“Kamu mau dengar dan jalankan instruksi saya apa tidak? Dijalankan apa tidak? Enggak bohong?” ujar Megawati.
Megawati menegaskan ia akan mengetahui siapa-siapa tidak turun ke masyarakat nantinya.
“Ini janji lho. Siapa nanti yang tidak turun, siapa nanti yang tidak urun, ibu tahu. Ibu tahu, sangat tahu,” ucapnya.
Megawati pun memberikan pilihan kepada kader yang tak mau turun ke masyarakat, yakni antara mundur sukarela atau dipecat.
“Jadi orang yang seperti itu hanya ada 2. Mundur sukarela atau nanti ada aturannya. Pasti sudah tahu,” ujar Megawati.
Lalu Megawati menyinggung soal partai-partai yang akan berkoalisi dengan PDIP.
Megawati menyebut para ketua umum partai yang hadir pada acara peringatan Bulan Bung Karno, tidak semuanya telah menyatakan diri bekerja sama dengan PDIP.
Megawati menilai ketua partai masih ada yang mikir-mikir, dan ada pula yang masih rahasia.
“Di belakang saya ini banyak ketua umum partai hadir, ” kata Megawati.
“Ada yang sudah mau ikut PDIP, ada yang masih mikir, ada yang sudah nanti saja deh hehe, nanti tanya sendiri saja hehe,” katanya.
Dijelaskan Megawati, PDIP sebenarnya bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presidennya sendiri.
Namun, Megawati ingin membuka peluang bagi partai lain untuk ikut bergabung.
“Kita itu sebenarnya boleh membawa capres dan cawapres sendiri, tapi saya membuka pintu karena sifat kita adalah kekeluargaan dan gotong royong,” kata Megawati.