Aliansi.co, Jakarta-Pemprov DKI Jakarta kini punya petugas khusus penangkal gempa bumi.
Petugas khusus ini tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung Untuk Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi.
Satgas ini dibentuk, diungkapkan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, sebagai upaya meningkatkan kesiagaan Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan gempa bumi.
“Dengan dibentuknya Satgas Terpadu ini diharapkan kita dapat bersama-sama mengurangi risiko gempa bumi. Ini menjadi upaya nyata bersama dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Tangguh Bencana,” kata Heru saat pembentukan dan pengukuhan 122 anggota Satgas di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Heru Budi menjelaskan, satgas ini tidak hanya melakukan pemantauan, tetapi juga memberikan penilaian terhadap mitigasi bencana gedung-gedung tinggi yang ada di Jakarta.
Mulai dari struktur bangunan, jalur evakuasi bencana, sarana-prasarana penanganan kebakaran dan gempa bumi, titik penyelamatan (rescue), hingga tangga darurat yang ada di gedung tersebut.
Untuk membantu Satgas menjalankan tugasnya, Heru mengungkapkan, diperlukan penambahan pos-pos pemadam kebakaran dan terpadu di lokasi-lokasi strategis.
Sehingga waktu penanganan bencana seperti gempa bumi maupun kebakaran, dapat dipercepat.
“Dari sistem SDM sudah memadai, dari infrastruktur kendaraan dan lainnya sudah mencukupi, tapi kendalanya kadang kalau menuju lokasi bencana menjadi sebuah tantangan. Saya minta lokasi pos-pos tersebut diperhatikan, sehingga untuk waktu yang ditempuh ke titik lokasi bencana dapat diperpendek,” terangnya.
Dikatakannya Satgas juga harus bersinergi dengan Disgulkarmat DKI Jakarta dalam melakukan penilaian terhadap keselamatan kebakaran pada gedung.
“Dengan memeriksa beberapa aspek, seperti sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif, sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, dan manajemen keselamatan kebakaran gedung,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pembentukan Satgas Terpadu karena Kota Jakarta akan tetap menjadi pusat perkembangan ekonomi nasional.
“Sehingga perlu mempertimbangkan ketahanan dan ketangguhan terhadap bencana, khususnya bencana gempa bumi,” katanya.