Aliansi.co, Jakarta– Pengakuan aktor Tio Pakusadewo atas buruknya kualitas makanan untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) di dalam Rutan dan Lapas, bukan isapan jempol.
AB (61) pensiunan sipir, membenarkan buruknya kualitas makanan di Rutan dan Lapas.
Bahkan, makanan untuk WBP tersebut jauh dari kata layak baik dari segi rasa maupun gizi.
Menurut AB, kualitas nasi yang disajikan untuk para WBP atau biasa disebut nasi cadong tak ubahnya seperti butiran kapur karena teksturnya keras.
“Sudah kayak kapur, enggak enak dimakan. Rasanya sudah enggak karuan, rasanya hambar,” kata AB saat ditemui di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (11/5/2023).
Buruknya kualitas nasi, banyak WBP yang terpaksa harus merogoh kantong untuk membeli makanan di kantin Rutan ataupun Lapas meski harganya dua kali lipat dari harga pada umumnya.
Kantin yang dimaksud tak lain adalah milik yayasan anak Menteri yang disebut Tio Pakusadewo pada konten Uya Kuya.
Kantin ini memonopoli seluruh bisnis makanan, minuman, hingga alat-alat kebutuhan sehari-hari bagi WBP di masing-masing Rutan dan Lapas.
“Napi narkoba, tipikor (Tindak pidana korupsi) mana mau makan seperti itu, mereka beli. Kalau mau makan enak kayak di luar harus keluar duit,” ujarnya.
Menurut AB, kualitas nasi di Rutan dan Lapas memang buruk sebagai siasat agar sulit dicerna.