Aliansi.co, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto menyindir pihak-pihak yang pernah menyebutnya banjingan dan tolol.
Namun, Prabowo enggan mengungkap identitas yang nyinyir kepada dirinya tersebut.
Hal itu diungkapkan Prabowo dalam sambutannya di acara Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
“Saudara-saudara jangan kira kami ini bodoh, ada yang katakan saya ini tolol, enggak apa-apa, ada yang katakan saya bajingan dan tolol. Tapi saya enggak sebut namanya, kalian sudah tahu, enggak apa-apa. Tapi kami paham dalam dan kami mengerti,” kata Prabowo dalam sambutannya, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/2/2025).
Prabowo juga mengingatkan jajaran Kabinet Merah Putih yang tidak mau mengikuti arah kebijakannya yang pro-rakyat.
Dia menyatakan telah memberikan waktu dan peringatan yang cukup kepada seluruh jajarannya.
“100 hari pertama ya saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya memahami berbagai tantangan yang ada dan tidak akan gentar menghadapi pihak-pihak yang mencoba menghambat perubahan.
Dirinya juga memastikan bahwa pemerintahannya akan tetap fokus pada tugas utama, yakni bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan. Dan saya ingatkan semua aparat kesetiaanmu adalah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” tegasnya.