Kamis, Desember 12, 2024

Dituding Program Keliru, Dokter Tifa Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta

WIB

Aliansi.co, Tangsel– Masyarakat mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menolak rencana penyebaran nyamuk wolbachia yang diklaim mampu menekan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Rencana pelepasan nyamuk wolbachia di wilayah DKI Jakarta dituding program keliru.

Tifauzia Tyassuma pakar epidemiologi, mengatakan rencana menekan kasus DBD menggunakan nyamuk berwolbachia keliru.

Wanita yang dikenal dengan nama Dokter Tifa ini menyebut rencana tersebut hanya untuk proyek penelitian.

Baca Juga :  Banyak Anak Cuci Darah, DPRD Dorong Dinkes DKI Sediakan Mesin Hemodialisis di Puskesmas dan RSUD

“Ini adalah isu yang sesungguhnya harus diluruskan kepada masyarakat. Karena ini adalah sebuah projek penelitian dari satu institusi di Indonesia bekerja sama dengan lembaga lain,” katanya dalam konferensi pers di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (26/11/20023).

Dalam konferensi pers ini mengusung tema “Tolak Penyebaran Nyamuk Berwolbachia di Jakarta Demi Keselamatan Jiwa Keluarga Kita”.

Baca Juga :  Bedah Rumah di Cilandak, Wali Kota Jaksel Turun Peletakan Batu Pertama

Dokter Tifa pun meminta transparansi di balik program nyamuk wolbachia.

Sebab, proyek penelitian nyamuk wolbachia, dia ketahui sudah berjalan selama 12 tahun.

“Sehingga ketika projek penelitian diberlakukan masyarakat harus tahu. Ini kan sudah 12 tahun berjalan mengapa masyarakat baru tahu,” kata dia.

Tifa mengtakan upaya pencegahan demam berdarah di Indonesia saat ini sudah terkendali.

Baca Juga :  Cegah Banjir Jakarta Selatan, Ratusan Personil Diterjunkan Gerebek Lumpur Kali Krukut

Masyarakat pun dianggapnya sudah cerdas dan bisa menjaga diri.

Selain itu, dokter Tifa menuding tidak ada jaminan apapun dari program nyamuk wolbachia ini jika nantinya akan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat.

“Saya tidak pernah dengar selama 12 tahun ini ada asuransinya. Yang harus kami lakukan adalah tolak dan hentikan projek penelitian ini di Indonesia,’ ujarnya.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Minum Air Bong Sabu, Bayi di Samarinda Teler Semalam Suntuk, Begini Kronologisnya

Aliansi.co, Samarinda- Seorang bayi di Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba jenis sabu. Balita tersebut positif narkoba setelah mimun air dari botol bekas bong tetangganya. Alhasil,...

Berita Hukum

Kapolri Pamer Barang Bukti Narkoba, Mulai Sabu hingga Kokain

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memamerkan barang bukti narkoba hasil pengungkapan kasus selama sebulan. Kapolri menyebut barang bukti narkoba tersebut senilai Rp 2,88...

Polisi Buru Bandar Judol yang Diduga Setoran ke Pegawai Komdigi, Ini Sosoknya

Aliansi.co, Jakarta- Polda Metro Jaya terus mengembangkan kasus judi online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Polisi masih memburu sejumlah bandar yang...

Tak Terima Disalip, ‘Bang’ Jago Pengeroyok Sopir Taksi Online Ternyata Pakai Mobil Rental

Aliansi.co, Jakarta- Polisi menangkap "Bang Jago" pelaku pengeroyokan sopir taksi online di Tol Dalam Kota Jakarta-Tangerang arah Cawang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu...

Bareskrim Gerebek Laboratorium Narkoba di Bali, WNI Pengendali Buron

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menggerebek laboratorium narkoba jenis hashish di Jimbaran, Bali. Laboratorium ini dikendalikan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) inisial DOM yang kini masuk...

Paman Birin Menang Praperadilan, Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Sewenang-wenang

Aliansi.co, Jakarta- Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menerima gugatan praperadilan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau Paman Birin. Majelis hakim menyatakan penetapan Sahbirin Noor...