Aliansi.co, Tangsel– Masyarakat mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menolak rencana penyebaran nyamuk wolbachia yang diklaim mampu menekan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Rencana pelepasan nyamuk wolbachia di wilayah DKI Jakarta dituding program keliru.
Tifauzia Tyassuma pakar epidemiologi, mengatakan rencana menekan kasus DBD menggunakan nyamuk berwolbachia keliru.
Wanita yang dikenal dengan nama Dokter Tifa ini menyebut rencana tersebut hanya untuk proyek penelitian.
“Ini adalah isu yang sesungguhnya harus diluruskan kepada masyarakat. Karena ini adalah sebuah projek penelitian dari satu institusi di Indonesia bekerja sama dengan lembaga lain,” katanya dalam konferensi pers di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (26/11/20023).
Dalam konferensi pers ini mengusung tema “Tolak Penyebaran Nyamuk Berwolbachia di Jakarta Demi Keselamatan Jiwa Keluarga Kita”.
Dokter Tifa pun meminta transparansi di balik program nyamuk wolbachia.
Sebab, proyek penelitian nyamuk wolbachia, dia ketahui sudah berjalan selama 12 tahun.
“Sehingga ketika projek penelitian diberlakukan masyarakat harus tahu. Ini kan sudah 12 tahun berjalan mengapa masyarakat baru tahu,” kata dia.
Tifa mengtakan upaya pencegahan demam berdarah di Indonesia saat ini sudah terkendali.
Masyarakat pun dianggapnya sudah cerdas dan bisa menjaga diri.
Selain itu, dokter Tifa menuding tidak ada jaminan apapun dari program nyamuk wolbachia ini jika nantinya akan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat.
“Saya tidak pernah dengar selama 12 tahun ini ada asuransinya. Yang harus kami lakukan adalah tolak dan hentikan projek penelitian ini di Indonesia,’ ujarnya.