Agung mengaku, telah melaporkan penganiyaan itu ke Polrestabes Makassar.
“Sudah melapor ke polisi, Polrestabes. Kejadian Kamis jam 11 malam,” ujarnya saat dihubungi wartawan, kemarin.
Agung mengaku sempat mengusir pelaku dari warkopnya usai peristiwa itu.
Namun, pelaku justru mengancam Agung dengan mengaku memiliki menantu anggota TNI.
Agung mengenal pelaku karena sering bermain catur di warkopnya.
Palaku disebutnya seorang dokter dan sebagai pejabat di sebuah rumah sakit di kawasan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar.
“Pejabat Rumah Sakit Bahagia di Minasa Upa,” katanya.
Agung mengungkapkan, akibat kekerasan tersebut, sang anak mengalami luka di bagian bibir.
Selain itu, anaknya juga mengalami trauma mendalam akibat dibentak oleh pria tersebut.
Padahal, Agung mengaku telah berulang kali minta maaf dan merapikan kembali pion catur yang berhamburan di lantai.
“Anak saya berumur 3 tahun langsung ditempeleng sampai jatuh, terbentur di ujung kursi. Luka di bibir. Jatuh, saya minta maaf. Saya atur kembali papan caturnya tetapi bapak itu tidak berhenti bentak-bentak dan mengancam segala sampai menangis anakku,” tandasnya.