Aliansi.co, Jakarta– Senyum semringah terpancar di wajah Muhammad Taher Abdussalam.
Meski sudah berusia seadab, jemaah haji asal Gayo Leus, Provinsi Aceh ini sanggup menjalankan ibadah haji tanpa pendamping.
Kakek kelahiran tahun 1923 ini tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) BTJ-06 bersama jemaah lain dari Gayo Lues, Bireuen dan Lhokseumawe.
Bahkan Muhammad Taher sangat yakin dengan kondisi kesehatannya untuk menjalankan ibadah haji pertamanya tahun ini.
“Insya Allah saya sanggup untuk menjalankan ibadah haji tahun ini,” katanya, saat berbincang dengan petugas haji Kementerian Agama (Kemenag) dikutip, Selasa (30/5/2023).
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pria yang dikaruniai enam orang anak ini mendaftar haji pada tanggal 14 Oktober 2014.
Muhammad Taher sudah dua kali gagal berangkat ke tanah suci.
Pertama saat pandemi Covid-19 melanda dunia dan tahun lalu saat pemerintah Arab Saudi masih membatasi umur jemaah maksimal 65 tahun.
Musim haji kali ini menjadi tahun yang luar biasa menyenangkan bagi Muhammad Taher.
Pria berusia 100 tahun (seabad) ini akhirnya bisa menuju tanah suci untuk menjalankan ibadah haji untuk pertama kalinya.
“Alhamdulillah, saya bahagia sekali bisa melaksanakan ibadah haji kali ini, semoga semuanya berjalan lancar,” harap Muhammad Taher.
Bahkan untuk tercapainya keinginan menjalankan ibadah haji, Muhammad Taher rela menjual tanahnya untuk melunasi Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).
Bagi Muhammad Taher, ini bukan kali pertamanya ke Arab Saudi.
Dia mengaku sudah dua kali melaksanakan ibadah umrah.
“Alhamdulillah saya juga sudah pernah umrah dua kali, hadiah dari anak-anak saya,” ucapnya haru.