Aliansi.co- Gunungkidul- Meninggalnya tiga warga Pedukuhan Jati, Gunungkidul, Jawa Tengah, sangat memilukan.
Terungkap, ketiga warga meninggal usai menyantap daging sapi yang mati dan sudah dikubur akibat penyakit antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan ketiga korban sempat mengkonsumsi daging sapi yang mati karena sakit pada Mei lalu.
“Yang dikonsumsi masyarakat ada tiga ekor sapi. Ketiganya sudah sakit dan mati,” ujar Wibawanti, kemarin (5/7/2023).
Wibawanti menyebutkan bahwa warga sempat menggali tempat penguburan satu ekor sapi yang mati mendadak.
Usai menggali kubur, warga diduga memakan daging sapi yang mati mendadak itu.
“Nah, kita suruh kubur menggunakan SOP tapi sama masyarakat ada yang satu digali lagi dan dikonsumsi. Kalau dua (ekor sapi) lainnya belum sempat dikubur tapi tetap dikonsumsi warga,” ujarnya.
Menurut Wibawanti, warga di sana rupanya terbiasa mengkonsumsi daging ternak yang sudah mati karena sakit.
Dan diketahui bahwa sejak 1 November 2022 sapi yang sudah dikubur sesuai SOP dan belum diambil sampelnya ternyata digali kembali oleh masyarakat setempat.
“Kita dengar informasi ketika sudah ke manusia, baru mencuat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya bangkai dari 12 ekor ternak yang terpapar antraks.
Menurut dia, ada kemungkinan ternak-ternak tersebut telah dikonsumsi warga.
“Saya tidak menemukan bangkai, yang saya uji kan ke laboratorium tanah bekas penyembelihan yang terkontaminasi darah ternak. Jadi kemungkinan dagingnya sudah (dimakan). Sekali lagi kami tidak temukan bangkai di sana,” ujarnya.