Aliansi.co, Jakarta- Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi buka suara soal kasus penembakan antara kelompok John Kei dan Nus Kei yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
Hengki menegaskan akan bertindak tegas terhadap aksi premanisme oleh kelompok manapun karena meresahkan masyarakat.
“Pertama tidak ada kelompok-kelompok tertentu yang bergerak di atas hukum. Kami akan tidak tegas. Tidak ada tempat buat preman,” kata Hengki Haryadi kepada wartawan, dikutip Kamis (2/11/2023).
Dalam peristiwa penembakan ini, polisi masih mengejar pelaku lainnya.
Hengki mengingatkan kepada para pelaku segera menyerahkan diri.
“Kami harapkan menyerahkan diri atau kami kejar dan tindak tegas. Karena biar bagaimanapun pun aksi main hakim sendiri atau eigen richting tidak diperbolehkan. Karena kejadian ini membuat resah masyarakat,” tegas mantan Kapolres Jakarta Pusat ini.
Sebelumnya, Tim gabungan dari Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota menangkap empat pelaku penembakan kepada GR, 44.
Korban diketahui tewas dengan luka tembak di bagian kepala.
“Tim gabungan telah mengamankan empat orang,” kata Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Uly.
Keempat pelaku yakni, FO, EO, MW, dan PM.
Kasus ini bermula dari seorang pria dengan inisial GR, 44, ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala di Kavling Rawa Bambu Bulak, Jalan Melati 3, RT 003 RW 09, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu (29/10) malam.
Korban teridentifikasi sebagai warga Jakarta Barat.
Kasus penembakan GR, ternyata berkaitan dengan konflik kelompok John Kei dan Nus Kei.
Korban diduga dari kelompok Nus Kei ditembak oleh kelompok John Kei.
“Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian ini mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei,” ucap Titus.
Saat kejadian kelompok Nus Kei berjumlah enam orang datang ke Bekasi membawa senjata tajam.
Mengetahui hal itu, kelompok John Kei kemudian mempersiapkan diri dengan cara mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan senjata api.