İstanbul escort bayan Adana Escort bayan

Sabtu, Mei 24, 2025

Menkeu Sri Mulyani Waspadai Ekonomi Global 2024 Masih Posisi Lemah

WIB

Aliansi.co, Jakarta- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ekonomi Indonesia tetap resilien didukung kuatnya permintaan domestik, konsumsi, dan investasi di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih dalam posisi yang lemah.

“Perekonomian global 2024 diperkirakan masih dalam posisi yang lemah, di mana meskipun inflasi mengalami moderasi atau penurunan, namun belum serta merta menurunkan suku bunga yang melonjak cukup tinggi dalam 18 bulan terakhir,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers ‘APBN Kita Februari 2024’ secara daring, dikutip Jumat (23/2/2024).

Baca Juga :  Menkeu Sebut APBN 2024 Solid dan Surplus Rp 22,8 Triliun

Ia menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 oleh International Monetary Fund (IMF) hanya sebesar 3,1 persen.

Sedangkan World Bank memprediksi perekonomian global hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023.

Di tengah kondisi pelemahan ekonomi global tersebut, lanjutnya, bahwa Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang relatif masih cukup baik di 5,0 persen, dilihat dari negara-negara G20 maupun ASEAN.

“Pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah tentu harus kita waspadai karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Jokowi Senang Chairman Frepoort Bahas Penambahan 10 Persen Saham Tambang

Namun Sri Mulyani bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 2023 masih bisa bertahan di 5 persen hingga 5,05 persen.

“Ini karena kuartal empat tetap terjaga di atas 5 persen,” ujarnya.

Ia mengatakan kontributor yang penting dalam mendukung kuatnya ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur tumbuh 4,64 persen dari sisi produksi.

Baca Juga :  Tidak Janji, Jokowi Berusaha Bansos Beras Berlanjut hingga Akhir Tahun 2024

Aktivitas konsumsi yang tetap kuat ini didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Konsumsi rumah tangga masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dan ini kontribusinya 53 persen terhadap total PDB (Produk Domestik Bruto),” imbuhnya.

“PMTB atau investasi dalam hal ini tumbuh 4,4 persen, kontribusinya terhadap PDB adalah 29,3 persen. Konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi positif 2,95 persen,” tambahnya. (Tys/Red)

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Lampiaskan Nafsu, Bu Guru Agama Ajak Siswanya Hubungan Badan, 2 Tahun Ketagihan 

Aliansi.co, Grobogan- Bu guru agama salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena kasus pencabulan terhadap seorang siswanya. Guru perempuan inisial ST...

Berita Hukum

Peras Penjual Bakso, Anggota hingga Ketua FBR Bojongsari Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Aliansi.co, Jakarta- Tim Jatanras menangkap Ketua Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dan empat anak buahnya karena diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang bakso di wilayah...

Viral Minta Jatah Proyek Rp 5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon dan Wakilnya Ditetapkan Tersangka

Aliansi.co, Banten- Polda Banten menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus pemalakan jatah proyek Rp5 triliun terhadap PT Chengda Engineering Co yang viral di...

Kapolri Tegaskan Tanpa Kompromi Sikat Premanisme Berkedok Ormas

Aliansi.co, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menindak aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas). Listyo memastikan Polri tak pandang bulu menyikat ormas manapun...

Polri Tangkapi Ribuan Pelaku Aksi Premanisme dan Ormas Pengganggu Investasi, Ketua GRIB Dipanggil

Aliansi.co, Jakarta- Polri menangkap para pelaku aksi premanisme selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak di Tanah Air. Tercatat, sebanyak 3.326 kasus pelaku aksi premanisme...

Bareskrim Polri Tangkap Cukong Penampung Hasil Judi Online, Berkedok Perusahaan Teknologi

Aliansi.co, Jakarta- Bareskrim Polri menyita total aset senilai lebih dari Rp530 miliar dari dua cukong penampung hasil judi online. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka...