Mereka mengaku tidak menyangka potret yang dihasilkan mereka bisa sebagus yang terlihat.
“Kok bisa ya?” tanya seorang peserta pelatihan.
“Tahu gitu makanan saya aja yang difoto. Hasilnya bisa cakep bener ini, gantian ya sekarang kue saya,” ujar peserta lainnya.
“Ngantri ya, ngantri-ngantri,” kata seorang ibu lainnya menimpali.
Menyudahi percakapan para ibu yang mulai ramai, pria yang biasa dipanggil Ocid itu menjelaskan pemotretan produk sangat mudah dilakukan meski hanya menggunakan kamera ponsel.
Hanya saja, lanjutnya, dibutuhkan kreatifitas agar potret produk yang dihasilkan menjadi lebih menarik.
“Di sini udah praktek kan masing-masing, nanti di rumah bisa coba-coba lagi. Ibu-ibu, bapak-bapak bisa pakai alat apa saja yang ada di rumah biar fotonya makin menarik,” ujar Ocid yang merupakan videografer senior salah satu stasiun TV swasta tersebut.
Usai pemaparan materi serta praktek fotografi dari Ocid, materi pelatihan selanjutnya dibawakan oleh Yohannes Odja.
Tak kalah antusias dengan sesi pelatihan pertama, para pelaku UMKM terlihat bersemangat dengan materi pengambilan video dengan ponsel yang disampaikan Odja.
Mereka berulang kali mengacungkan tangan dan menanyakan kiat-kiat pengambilan video, mulai dari video terlihat terang, tidak bergoyang ataupun tidak pecah ketika diunggah ke media sosial.