Alians.co, Jakarta- DPRD DKI Jakarta menyentil kinerja dua kepala dinas karena realisasi pendapatannya tidak mencapai target.
DPRD menyebut jebloknya pendapatan retribusi Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dengan alasan pandemi Covid, sudah tidak relevan disampaikan tahun ini.
Hal itu dikatakan Ketua Komis C DPRD DKI Habib Muhammad bin Salim Alatas dalam rapat evaluasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di DPRD DKI Jakarta.
“Evaluasi lagi Dinas Kebudayaan, masalah pertunjukan dan gedung, kesulitan mengejar targetnya. Tolong dievaluasi, kalau tidak, tidak akan mencapai target,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (9/4/2023).
Dia mengatakan, Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) harus melakukan perbaikan layanan untuk menggenjot pendapatan retribusi.
Ia melihat dalam LKPJ penggunaan APBD tahun 2022, pendapatan retribusi dari sektor pariwisata jauh dari target pencapaian.
Karenya, dirinya mengimbau dua dinas tersebut melakukan terobosan untuk menarik minat wisatawan dalam ataupun luar negeri demi. Terutama pada tempat-tempat wisata yang baru direvitalisasi.
“TIM (Taman Ismail Marzuki) itu strategis di pusat, apalagi sudah direnovasi, jadi wisatawan asing bisa mengenal budaya lewat merchandise, souvenir, makanan betawi. Bisa juga maskot Monas, di bawahnya bikin kerajinan, dan pusat oleh-oleh seperti di Bali,” ucapnya.