Aliansi.co, Jakarta– Mayjen TNI Mohamad Hasan resmi menjabat Pangdam Jaya menggantikan Mayjen TNI Untung Budiharto yang memasuki masa purnatugas.
Serah terima jabatan (sertijab) dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Aula Jenderal Besar AH Nasution, Mabesad, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Dudung berpesan kepada Pangdam Jaya yang baru.
Dia meminta Kodam Jaya mampu mencegah konflik sosial di tahun politik seperti saat ini.
“Pada era keterbukaan informasi dan kebebasan saat ini, konflik sosial marak terjadi di wilayah khususnya memasuki tahun politik seperti tahun ini,” ujar Dudung dalam siaran pers Dispenad, Jumat (24/3).
Dia memerintahkan Kodam Jaya dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tidak ragu dalam bertindak, terutama kepada pihak yang ingin memecah belah NKRI.
“Kodam Jaya sebagai barometer pengamanan di Indonesia harus dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak ragu-ragu dalam bertindak terhadap pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI,” tegas Dudung.
“Sehingga dapat berpengaruh positif terhadap keamanan Ibu Kota sebagai barometer politik nasional sekaligus acuan bagi satuan-satuan di daerah karena lokasinya yang strategis,” sambungnya.
Mayjen Mohamad Hasan adalah mantan Pengawal Presiden Jokowi Mohamad Hasan.
Dia lahir di Bandung pada 13 Maret 1971 dari keluarga bersuku Minangkabau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Sang ayah bernama Nazir Zubir, juga merupakan anggota TNI.
Mayjen Mohamad Hasan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993.
Ia pernah menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)Â sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.